Surabaya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menambah empat unit pos pantau di wilayah perbatasan untuk mempercepat langkah penanganan terhadap dampak akibat cuaca ekstrem.
"Saat ini sudah ada 18 pos pantau yang aktif 24 jam. Kami menambah sebanyak empat pos," kata Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
BPBD sudah menetapkan empat wilayah perbatasan Surabaya-Kabupaten Gresik dan Surabaya-Kabupaten Sidoarjo yang segera memiliki pos pantau, yakni di wilayah Karangpilang, Lakarsantri, Romokalisari, dan Gunung Anyar.
Hebi menjelaskan penambahan pos pantau itu sejalan dengan terbitnya imbauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo, terkait kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Lebih lanjut, kata dia, kondisi cuaca tersebut memunculkan potensi meningkatnya curah hujan pada tanggal 13 Maret hingga 15 Maret 2024.
Kemudian di tanggal 16 Maret hingga 18 Maret 2024 intensitas curah hujan mulai menurun.
"Meskipun kondisi cuaca ekstrem, tetapi di Surabaya masih aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.
Sementara, BPBD setempat menyebut mencatat saat ini ada 18 fasilitas serupa yang tersebar di seluruh wilayah Kota Surabaya, di antaranya di Jalan Sedap Malam, Jalan Indrapura, Tugu Pahlawan, Jalan Genteng, Jalan Tidar, Taman Bungkul, Kebun Binatang Surabaya (KBS), Gelanggang Olahraga (GOR) Pancasila, Jalan Wiyung, dan Monumen Bambu Runcing.
"Kemudian, Pos Pantau Taman Pelangi, Pos Gudang Menur, Pos Pantau RSIA di Jalan Kenjeran, Pos Pantau UKM MERR, Pos Pantau Panjang Jiwo, Pos Gudang Hitech Mall, Pos Pantau Taman Sejarah, dan Pos Mako Jemursari," lanjutnya.
Kemudian, optimalisasi pengawasan munculnya kejadian kegawatdaruratan juga memanfaatkan kinerja tujuh posko terpadu di Jalan Kasuari di wilayah Surabaya Utara, Jalan Dukuh Menanggal di wilayah Surabaya Selatan, Kantor Kecamatan Tandes di wilayah Surabaya Barat, dan "Park and Ride" Arif Rahman Hakim di wilayah Surabaya Timur.
Kemudian, "Park and Ride" Mayjend Sungkono, Kantor Kecamatan Kenjeran, dan Posko Terpadu Jalan Sumatera.
Selain itu, dia mengimbau seluruh masyarakat agar berhati-hati ketika berkendara saat kondisi hujan deras dan tidak berteduh di bawah pohon maupun papan reklame.
"Di bawah jembatan layang dan jalur lintas bawah juga jangan, karena berpotensi menyebabkan kemacetan. Kalau berteduh di dalam rumah atau tempat yang aman saat terjadi cuaca ekstrem," ujar dia.