Roma (ANTARA/AFP) - Sebuah kapal dagang Italia yang dibajak oleh perompak Somalia pada April di Laut Arab dekat Oman dengan enam orang awak Italia dan 15 warga Filipina telah dibebaskan, kata media Italia, Jumat. Kapal 225 meter Rosalia D'Amato milik perusahaan perkapalan Perseveranza yang berpusat di Napoli sedang berlayar dari Brasil menuju Iran dengan membawa muatan kedelai ketika diserang tembakan dan dikuasai perompak pada 21 April. Seorang pejabat perusahaan Perseveranza mengatakan kepada AFP, ia belum bisa mengkonfirmasi atau membantah laporan tersebut. Harian La Repubblica mewartakan, kapal itu kini sedang dalam perjalanan ke "sebuah tempat aman" dan uang tebusan telah dibayar. Perompak semula menuntut uang tebusan 22 juta dolar bagi pembebasan kapal itu, katanya. Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008. Menurut Ecoterra International, organisasi yang mengawasi kegiatan maritim di kawasan itu, sedikitnya 47 kapal asing dan lebih dari 500 pelaut hingga kini masih ditahan oleh perompak. Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung. Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja. Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan -- termasuk 68 pembajakan yang berhasil -- dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar. Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden. Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India. Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur. Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka. Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka. Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut. (*)
Berita Terkait

Bakamla bersama Japan Coast Guard latihan bersama dalam menangkal perompak
22 Januari 2025 12:09

Perompak di Teluk Meksiko serang kapal Italia
13 November 2019 09:26

12 Awak Kapal Swiss Diculik Perompak di Perairan Nigeria
23 September 2018 10:13

INSA: Perompakan Kapal di Perairan Indonesia tak Pernah Terekspos
30 Agustus 2017 18:42

Enam Perompak di Selat Malaka Ditangkap
26 Desember 2016 13:01

Perompak Somalia Bebaskan 26 Sandera termasuk WNI
23 Oktober 2016 10:07

Pengamat: Perlu Kerja Sama Trilateral Antisipasi Perompak
21 Juli 2016 12:04

Wapres: Jangan Pernah Negosiasi Uang dengan Perompak
12 Juli 2016 11:50