Surabaya - Kustodian Sentral Efek Indonesia mengimbau seluruh investor di Indonesia segera memiliki "Single Investor Identity" sebelum batas waktu diberlakukannya ketentuan tersebut pada Januari 2012. "Untuk itu, kami siap melakukan jemput bola guna memenuhi target yang ditetapkan," kata Head Research and Business Development Division PT KSEI, Syafrudin ditemui di sela Investor Summit and Capital Market Expo 2011, di Surabaya, Kamis. Ia menjelaskan, kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.4/2010 tentang Pengendalian dan Perlindungan Efek Yang Disimpan Oleh Perusahaan Efek. Menurut dia, kini jumlah investor yang sudah memiliki "SID" di Tanah Air mencapai 286.565 investor. Padahal, banyaknya rekening efek saham yang tersebar di pasar perdagangan saham nasional mencapai 360.701 rekening. Jumlah rekening efek saham yang tercatat per tanggal 23 September 2011 justru memperlihatkan masih minimnya minat investor mempunyai "SID". "Di sisi lain, animo investor pasar saham terhadap kartu AKSes juga sangat rendah. Dari 360.701 rekening efek, yang sudah memegang kartu AKSes hanya 122.158 investor," ujarnya. Minimnya investor yang memiliki kartu AKSes, ungkap dia, karena tidak adanya kewajiban bagi perusahaan efek untuk membuat kartu itu bagi nasabahnya. Selain itu, mayoritas investor juga tidak banyak tahu manfaat memiliki kartu AKSes. Padahal, fungsi utama kartu tersebut sebagai pengawasan mandiri investor terhadap portofolio efeknya seiring keberadaan payung hukum berupa Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.4/2010. "Peraturan ini juga mewajibkan Perusahaan Efek membantu dan memberikan kartu AKSes kepada nasabahnya," katanya. Apalagi, ia menilai, kartu itu dapat menjadi sarana informasi pada investor baik secara online mengakses maupun mengawasi data posisi efek, serta catatan kepemilikan dana yang disimpan investor dalam Sub Rekening Efek di KSEI. "Kartu AKSes merupakan hak investor sehingga Perusahaan Efek wajib memfasilitasi proses pembuatannya," katanya. Ia optimistis, dengan segala bentuk sosialisasi yang dilakukan tahun ini maka pada awal tahun depan bisa mencetak kartu AKSes sebanyak 300.000 kartu. Di samping itu, pihaknya menyayangkan karena sampai sekarang masih banyak investor pemegang kartu yang belum aktif melakukan login. "Dari 23.018 rekening efek di Surabaya, hanya 19.636 yang sudah memiliki SID. Bahkan, dari jumlah itu yang memiliki kartu AKSes hanya 9.854 investor sedangkan yang sudah login hanya 1.495 investor," katanya. Lalu, pemilik rekening efek berjumlah 290 orang di Blitar yang sudah memiliki "SID" mencapai 254 orang dan yang memiliki kartu AKSes 92 investor. Akan tetapi, yang login hanya satu investor karena mayoritas investor malas untuk bertransaksi sendiri sehingga menyerahkan semuanya pada perusahaan efek. "Pengamatan itu, kami peroleh dari survei yang dilakukan pada saat Investor Summit and Capital Market Expo di Jakarta pada Oktober lalu 2011 dan di Surabaya hari ini," katanya. Head Corporate Communication Human Resources Development and General Affairs Division PT KSEI, Racmi Maryda Ramyakim, menambahkan, kegiatan itu dilaksanakan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT KSEI. "Survei ini kami realisasikan pertama kali karena ingin tahu faktor penyebab pemilik kartu AKSes malas untuk login," katanya.(*)
KSEI Imbau Investor Miliki "SID" Sebelum "Deadline"
Kamis, 24 November 2011 22:07 WIB