Wika Optimistis Sektor Konstruksi Prospektif Tahun 2012
Rabu, 23 November 2011 20:17 WIB
Surabaya - Wijaya Karya (Wika) optimistis perkembangan sektor konstruksi akan prospektif pada tahun 2012 karena krisis ekonomi Amerika Serikat-Eropa tidak akan mempengaruhi kinerjanya pada tahun ini.
"Sampai sekarang, kinerja keuangan perusahaan kami tetap membukukan angka positif," kata Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Bintang Prabowo, di sela-sela 'Investor Summit and Capital Market Expo 2011' di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, akibat krisis ekonomi Amerika Serikat-Eropa membuat para investor mulai melarikan dananya ke Indonesia, sehingga bank di dalam negeri kebanjiran pendanaan.
"Di sisi lain, kami yakin tahun depan atmosfer usaha konstruksi semakin baik seiring turunnya BI Rate menjadi 6 persen sehingga masyarakat kian mudah menyerap kredit perumahan," ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, ia menargetkan, pada tahun 2012 dapat membukukan pertumbuhan omzet antara 10-15 persen, apalagi sampai dengan pertengahan November 2011 kontrak barunya tercatat mengalami kenaikan Rp2,5 triliun dibandingkan dengan September lalu senilai Rp9,42 triliun.
"Pencapaian tersebut diperoleh dari beberapa proyek baru, baik sektor infrastruktur sipil, bangunan, industrial plant, maupun energi," katanya.
Ia merinci, proyek infrastruktur sipil yang didapatkan antara lain Jembatan Tayan Kalimantan Barat senilai Rp740 miliar (JO dengan Kontraktor China), Teluk Lamong senilai Rp420 miliar, dan normalisasi Sungai Citarum Rp234 miliar.
"Ada pula normalisasi Kali Pesanggrehan Paket Dua senilai Rp281,8 miliar dan Jalan Akses Gunung Putri senilai Rp118,2 miliar," katanya.
Di sisi lain, tambah dia, proyek bangunan gedung yang ditanganinya meliputi pembangunan Komplek Pascasarjana UNJ senilai Rp30,75 miliar dan Proyek Kantor BI Solo senilai Rp35,05 miliar.
"Untuk bisnis unit industrial plant proyek baru yakni pembangunan LPG Terminal Makassar senilai Rp221 miliar dan pembangunan pipa minyak mentah Tampino-Plaju senilai Rp134,56 miliar," katanya.
Sementara, lanjut dia, untuk sektor energi proyek investasi pada PLTMG Rengat 20 Megawatt memberi kontribusi senilai Rp439,26 miliar.
"Upaya ini sekaligus langkah bisnis mencapai target kontrak baru tahun ini senilai Rp12,3 triliun," katanya. (*)