Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat sebanyak 43 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengalami sakit saat bertugas di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Rabu (14/2).
Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan puluhan KPPS yang mengalami sakit langsung dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
"Mereka tidak ada yang dirawat di rumah sakit," kata Nanik di Surabaya, Kamis.
Berdasarkan data Dinkes Surabaya, 43 KPPS itu mengalami beragam gangguan kesehatan, seperti mual, gastritis, epilepsi, hipertensi, hingga nyeri otot.
Lebih rinci lagi, 43 KPPS merupakan petugas di 11 dari 31 kecamatan di Kota Surabaya, yakni Kecamatan Asem Rowo empat orang, Kecamatan Kenjeran tujuh orang, Kecamatan Ketabang 14 orang, Kecamatan Lontar satu orang, dan Kecamatan Morokrembangan sembilan orang.
Kemudian, Kecamatan Pacar Keling, Kecamatan Peneleh, Kecamatan Perak Timur, Kecamatan Rangka, Kecamatan Tambah Rejo masing-masing satu orang, dan Kecamatan Tenggilis dua orang.
Terpisah, Ketua KPU Kota Surabaya Nur Syamsi mengatakan Dinkes setempat telah sepenuhnya melaksanakan komitmennya untuk melakukan langkah cepat menangani KPPS yang sakit.
"KPPS yang sakit sudah ditangani, karena kami sudah koordinasi dengan pemerintah kota (pemkot) untuk penanganannya," ujarnya.
Selain itu, Syamsi juga mengapresiasi kinerja 57.169 anggota KPPS se-Kota Surabaya yang sudah bekerja maksimal saat proses tahapan pemungutan suara kemarin.
"Teman-teman KPPS di 8.167 tempat pemungutan suara (TPS) sudah luar biasa," ujarnya.