Mahasiswa Surabaya Lukis "Kapal Perpustakaan" untuk Papua
Jumat, 18 November 2011 19:44 WIB
Surabaya - Tiga mahasiswa Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya mendapat kepercayaan dari "World Wildlife Fund" (WWF) untuk melukis "kapal perpustakaan" yang akan menyusuri 58 kampung pesisir di Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua.
"Kami melukis kapal 'Guratno Bintang' itu di tengah pantai mata dermaga dua, dekat Teluk, Sulawesi Tenggara selama enam hari mulai 9 November, lalu kapal itu mengarungi lautan ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih," kata mahasiswi UKP, Celcea Tifany, di Surabaya, Jumat.
Didampingi dua rekannya Debby Natalia dan Elang Cakra, mahasiswi semester 5 Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) itu menjelaskan melukis mural dengan media kapal merupakan pengalaman pertama mengesankan, karena dirinya terbiasa melukis mural di tembok atau papan.
"Tentu, melukis mural di atas kapal itu bukan hal yang mudah, karena kami terpaksa membuat sketsa dengan spidol, lalu kami menggunakan cat khusus kapal yang tahan terhadap segala cuaca yakni seri coastal. Kami menghabiskan 31 cat untuk kapal yang panjangnya 23 meter," katanya.
Menurut dia, kapal yang aslinya dikenal dengan nama "Koteklema" itu dilukis dengan menggunakan sekoci. "Kalau pagi sampai siang tidak ada masalah, tapi mulai siang hingga sore ada ombak yang membuat kami harus melukis sambil menahan sekoci agar cat yang basah tidak rusak," katanya.
Bahkan, dirinya sempat terjatuh ke air laut sedalam lima meter, namun dirinya langsung diangkat rekan-rekannya dan para awak kapal itu. "Saya dan Elang Cakra juga sempat mabuk laut. Wajah saya juga sempat tertimpa tumpahan cat," katanya, tersenyum.
Namun, dirinya senang mendapat bimbingan para pegiat/aktivis WWF untuk melukis hewan-hewan laut di Taman Nasional Teluk Cendrawasih, di antaranya ika gurano bintang, penyu belimbing, kuda laut, bintang laut, dan sebagainya.
"Kami juga menambahkan tifa (alat musik khas Papua), gambar pohon, dan anak-anak yang bermain di laut dan di bawah pohon. Kami juga melukis papan ruangan, di antaranya toilet, kamar tidur, ruang kemudi, dapur, ruang pertemuan, dan sebagainya," katanya.
Senada dengan itu, mahasiswi semester 3 DKV, Debby Natalia, mengatakan kegiatan yang dilakukan bersama kedua rekannya memang membuatnya tidak kuliah selama seminggu, namun dirinya mendapatkan pengalaman berharga.
"Itu pengalaman berharga, karena selama ini kami melukis di kertas dan mencoret-coret mural di tembok, tapi sekarang melukis di kapal besar atas sponsor WWF, apalagi kami juga diajak nonton film tentang alam, seperti kondisi di atas langit," katanya.
Sementara itu, juru kampanye bidang kelautan WWF Indonesia, Aulia Rahman, mengatakan pihaknya melibatkan mahasiswa DKV, karena mereka memang ahli di bidangnya.
"Kami mengajak mereka untuk menyuarakan pesan lingkungan melalui mural guna memberi edukasi kepada masyarakat pesisir dengan gambar yang menarik untuk anak-anak," katanya. (*)