Perusahaan manufaktur bidang maritim PT PAL Indonesia siap melanjutkan program kapal selam dalam rangka memperkuat komitmen terhadap pertahanan maritim Indonesia dalam menghadapi tantangan setiap perubahan politik global.
GM Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia Laksma TNI Wiranto dalam keterangan resmi di Surabaya, Selasa mengatakan sebagai negara kepulauan yang berdaulat, Indonesia memiliki kewajiban hukum sehingga harus memiliki kekuatan pertahanan maritim yang terdepan.
Ia mengatakan, pemerintah Indonesia, melalui sejumlah kebijakan, berupaya mewujudkan kekuatan pertahanan maritim yang memadai.
"Saat ini, kondisi kapal selam Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan," katanya.
Ia mengatakan, dengan satu kapal selam produk Jerman Barat dan tiga kapal selam produk Korea Selatan, yang dalam kondisi siap tempur setelah sukses melakukan uji penembakan torpedo beberapa waktu lalu.
"Harapan kita adalah memiliki sekitar 12 kapal selam sesuai dengan rencana pengembangan kekuatan TNI AL. Proses pemenuhan masih berlangsung, tetapi kami yakin kapal selam ini akan terpenuhi dan menjadi aset yang sangat berharga bagi pertahanan dan keamanan Indonesia," katanya.
Program modernisasi alutsista, kata dia, dengan kapal selam sebagai prioritas utama, mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertahanan RI. Alih teknologi dalam persyaratan jual beli kapal selam menjadi fokus penting, dan PT PAL Indonesia dipilih melalui putusan KKIP tahun 2013 yaitu PT PAL sebagai galangan dalam negeri untuk pembangunan dan penguasaan teknologi kapal selam.
"Pengadaan kapal selam bukan hanya memenuhi kebutuhan TNI AL, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam membangun industri pertahanan dalam negeri," katanya.
Ia mengatakan, fasilitas yang dibangun oleh PT PAL Indonesia, merupakan yang pertama di ASEAN dan telah dimanfaatkan untuk menyelesaikan pembangunan kapal selam ketiga KRI Alugoro-405 dari batch pertama dan sukses merampungkan perbaikan menyeluruh dalam proyek Overhaul KRI Cakra-401.
"Kemandirian adalah esensi pembangunan deterrent effect. Dengan memiliki kemandirian, kita dapat melaksanakan produksi, pemeliharaan memberikan dan mendukung kesiapan operasi bagi TNI AL, Hal ini menjadikan kapal selam sebagai aset yang tidak hanya tangguh tetapi juga berkelanjutan," tuturnya
Melihat kemajuan teknologi kapal selam, kata dia, terutama dalam teknologi Air Independent Propulsion (AIP), teknologi baterai liquid acid ke lithium-ion battery (LIB) serta Autonomous, PT PAL Indonesia sedang menyesuaikan visi pembangunan fasilitas kapal selam dalam rencana PMN 2021. PT PAL selaku galangan harus bisa mendukung dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan alutsista modern. Ini penting untuk memastikan bahwa PT PAL tetap menjadi pemimpin dalam penguasaan teknologi kapal selam kedepannya.
GM Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia Laksma TNI Wiranto dalam keterangan resmi di Surabaya, Selasa mengatakan sebagai negara kepulauan yang berdaulat, Indonesia memiliki kewajiban hukum sehingga harus memiliki kekuatan pertahanan maritim yang terdepan.
Ia mengatakan, pemerintah Indonesia, melalui sejumlah kebijakan, berupaya mewujudkan kekuatan pertahanan maritim yang memadai.
"Saat ini, kondisi kapal selam Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan," katanya.
Ia mengatakan, dengan satu kapal selam produk Jerman Barat dan tiga kapal selam produk Korea Selatan, yang dalam kondisi siap tempur setelah sukses melakukan uji penembakan torpedo beberapa waktu lalu.
"Harapan kita adalah memiliki sekitar 12 kapal selam sesuai dengan rencana pengembangan kekuatan TNI AL. Proses pemenuhan masih berlangsung, tetapi kami yakin kapal selam ini akan terpenuhi dan menjadi aset yang sangat berharga bagi pertahanan dan keamanan Indonesia," katanya.
Program modernisasi alutsista, kata dia, dengan kapal selam sebagai prioritas utama, mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertahanan RI. Alih teknologi dalam persyaratan jual beli kapal selam menjadi fokus penting, dan PT PAL Indonesia dipilih melalui putusan KKIP tahun 2013 yaitu PT PAL sebagai galangan dalam negeri untuk pembangunan dan penguasaan teknologi kapal selam.
"Pengadaan kapal selam bukan hanya memenuhi kebutuhan TNI AL, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam membangun industri pertahanan dalam negeri," katanya.
Ia mengatakan, fasilitas yang dibangun oleh PT PAL Indonesia, merupakan yang pertama di ASEAN dan telah dimanfaatkan untuk menyelesaikan pembangunan kapal selam ketiga KRI Alugoro-405 dari batch pertama dan sukses merampungkan perbaikan menyeluruh dalam proyek Overhaul KRI Cakra-401.
"Kemandirian adalah esensi pembangunan deterrent effect. Dengan memiliki kemandirian, kita dapat melaksanakan produksi, pemeliharaan memberikan dan mendukung kesiapan operasi bagi TNI AL, Hal ini menjadikan kapal selam sebagai aset yang tidak hanya tangguh tetapi juga berkelanjutan," tuturnya
Melihat kemajuan teknologi kapal selam, kata dia, terutama dalam teknologi Air Independent Propulsion (AIP), teknologi baterai liquid acid ke lithium-ion battery (LIB) serta Autonomous, PT PAL Indonesia sedang menyesuaikan visi pembangunan fasilitas kapal selam dalam rencana PMN 2021. PT PAL selaku galangan harus bisa mendukung dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan alutsista modern. Ini penting untuk memastikan bahwa PT PAL tetap menjadi pemimpin dalam penguasaan teknologi kapal selam kedepannya.
Dalam menghadapi dinamika dan kemajuan teknologi, PT PAL Indonesia tengah melakukan penyesuaian untuk memilih teknologi terbaik, termasuk teknologi AIP dan baterai kapal selam yang akan mempengaruhi terhadap waktu menyelam lebih lama, serta kapal selam akan memiliki kemampuan tempur yang lebih handal.
"Pada tahun 2024, PT PAL mendapat kepercayaan melanjutkan proyek yang berkesinambungan sampai dengan tercapainya target Indonesia Emas 2045. Bersama dengan pemangku kepentingan, PT PAL Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pertahanan maritim Indonesia, menjaga keamanan negara di tengah tantangan global yang semakin kompleks," katanya.