Pemkab Pamekasan Santuni 60 Veteran Perang

Pamekasan - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis memberikan santunan kepada 60 veteran perang di wilayah itu, sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa yang telah diberikan. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkab Fadjar Santosa mengatakan, ke-60 veteran perang yang mendapatkan santunan itu, merupakan warga Pamekasan yang selama ini diketahui menjadi pejuang memperebutkan kemerdekaan RI. "Santunan diberikan tadi secara langsung seusai upacara di lapangan pendopo pemkab," kata Fadjar Santosa. Menurut dia, santunan kepada para veteran perang, janda dan veteran sebagai bentuk acara terima kasih sekaligus penghargaan atas perjuangan yang telah mereka lakukan dalam memperebutkan kemerdekaan bangsa ini. Fadjar mengatakan, sebenarnya santunan yang diberikan pemerintah kabupaten Pamekasan tidak senilai dengan perjuangan yang mereka lalukan. "Inilah sementara kemampuan pemkab kepada para veteran perang. Kami berharap mereka tidak menilai apa yang kami berikan, akan tetapi kepedulian kami terhadap mereka," kata Fadjar Santosa. Upacara memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November diikuti semua jajaran instansi dinas di lingkungan pemkab Pamekasan, serta jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpinda). Bupati Pamekasan Kholilurrahman bertindak sebagai inspektur dalam upacara yang diikuti ratusan PNS, perwakilan organisasi sosial kemasyarakatan dan organisasi mahasiswa dan pelajar di Kabupaten Pamekasan ini. Dalam kesempatan itu, Bupati Pamekasan Kholilurrahman mengajak untuk menjadikan momentum peringatan Hari Pahlawan kali ini sebagai ajang untuk melakukan evaluasi diri guna melakukan perbaikan kinerja dalam banyak hal, sebagai modal membangun bangsa menuju yang lebih baik. "Mari kita jadikan momentum Hari Pahlawan ini sebagai ajang untuk melakukan refleksi. Perjuangan yang perlu dilakukan masyarakat pada momentum saat ini adalah perjuangan menuju kepada perbaikan dalam banyak hal," katanya. Kata pahlawan untuk sekarang ini menurut dia, tidak lagi identik dengan memanggul senjata, akan tetapi upaya perjuangan melawan bentun penjajahan gaya baru. Seperti memerangi kemiskinan, kebodohan dan berbagai jenis keterbelakangan sosial. (*)