Surabaya (ANTARA) - Dokter spesialis mata dr. Asti Indriani Wisnujono, Sp.M. mengatakan Laser Vision Correction (LVC) atau yang dikenal dengan lasik semakin dibutuhkan karena meningkatnya penderita mata minus atau kelainan refraksi akibat penggunaan gawai dan komputer.
"Faktanya, selain katarak, kelainan refraksi memang merupakan keluhan mata yang banyak diderita masyarakat Indonesia," kata dr. Asti Indriani Wisnujono, Sp.M. di Surabaya, Senin.
Menurut dia, Lasik Course ini menjadi program edukasi dan pelatihan terkait lasik bagi para dokter spesialis mata untuk meningkatkan kompetensi dan update pengetahuan terkait Laser Vision Correction.
"Kami mendatangkan instruktur dan pemateri berpengalaman dari India," ucap dr. Asti yang merupakan ketua pelaksana Lasik Course.
Sementara itu, Dokter Spesialis Mata NEC Surabaya dr. Nuke Erlina, SpM mengatakan tahun 2023 ini merupakan kali kedua diadakan Lasik Course.
"Angka penderita Kelainan Refraksi seperti mata minus, silinder dan mata tua di Indonesia mencakup 20,7 persen dari seluruh penyebab kebutaan," katanya.
Selain itu tren lasik saat ini juga terus meningkat karena telah terbukti mengembalikan kualitas penglihatan kembali normal.
"Sehingga banyak penderita Kelainan Refraksi yang ingin sembuh total dengan metode lasik ini dengan harapan dapat kembali beraktivitas tanpa hambatan," ujarnya.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang membutuhkan tindakan lasik maka dibutuhkan banyak dokter mata yang berkompeten di bidangnya.