SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo mengundang dua seniman legendaris Cak Suro dan Eko Londo untuk menghibur para siswa dan siswi dalam rangka memperingati Bulan Bahasa 2023.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Edwin Yogi Laayrananta di Sidoarjo, Kamis mengatakan dalam peringatan Bulan Bahasa 2023 ini pihaknya juga menyelenggarakan beberapa kegiatan lain seperti stand up komedi dan drama musikalisasi puisi yang menunjukkan kreativitas para siswa di sekolah itu.
"Semua kegiatan hari ini dalam rangka peringatan Bulan Bahasa. Semua kegiatan menjadi bagian dan cara kami mencintai bahasa Indonesia. Sekaligus rasa memiliki serta semangat kita menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa," katanya.
Ia mengatakan, semua kegiatan ini dalam rangka mengenalkan berbagai bahasa yang saat ini ada di Indonesia di antaranya bahasa Jepang, Korea, China dan bahasa lainnya. Termasuk, dalam rangka memaksimalkan penggunaan bahasa lokal yakni bahasa Suroboyoan.
"Tujuannya agar siswa dan siswi kita tidak merasa malu dan minder. Karena bahasa lokal adalah identitas dimana pun kita berada. Apalagi memang diakui atau tidak bahasa ibu kita adalah Jawa dan memang dilahirkan sebagai warga yang dikenal dengan logat bahasa Surabaya," ujarnya.
Ia mengatakan, pada hari ini seluruh guru menggunakan pakaian adat (etnis) Indonesia dan sebagian menggunakan baju negara lainnya seperti pakaian negara Jepang, Korea, Belanda, Inggris dan Eropa. Begitu pula dengan pertunjukan seni siswa ludruk dan lainnya sebagai cara untuk mencintai bahasa Indonesia.
"Target kami mengundang Cak Suro dan Eko Londo adalah agar siswa memahami pentingnya bahasa lokal dan dikenal sebagai bahasa kultur atau budaya asli. Kebetulan kedua seniman itu mengisi di stasiun televisi lokal dan keduanya punya branding penggunaan bahasa Suroboyoan itu," katanya.
Sementara Cak Suro berharap para siswa tidak malu dengan logat bahasa lokal karena saat dirinya ke Jakarta atau merantau meski menggunakan bahasa Indonesia tetap identitasnya akan diketahui.
"Tanpa menyebut diri kita dari mana, orang di Jakarta pasti tahu kalau kita dari Suaranya saat berdialog dengan orang Jakarta atau lainnya," katanya.