Pacitan - Sebidang tanah di Dusun Dondong, Desa Gemaharjo, Kecamatan Gemaharjo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, ambles hingga sedalam 20-an centimeter dan mengeluarkan uap panas secara terus-menerus. "Warga melihat fenomena itu sejak Sabtu (15/10) lalu. Saat itu pagi hari dan terlihat seperti ada asap tebal berasal dari salah satu pekarangan. Setelah dicari, ternyata munculnya dari rekahan tanah yang ambles," terang Kepala Desa Gemaharjo, Pujiono, Selasa. Orang pertama yang mengetahui fenomena alam tersebut adalah Lardi (50). Temuan itu lalu dilaporkan kepada Pujiono yang kemudian diteruskan ke pihak kepolisian. Setelah dilakukan penelitian secara manual oleh pihak warga dan perangkat desa (dibantu polisi), diketahui uap panas menyerupai asap putih tersebut berasal dari dalam tanah yang ambles. Namun mereka tidak bisa mengidentifikasi penyebab munculnya uap panas maupun amblesnya sebidang tanah tersebut. Pujiono hanya mengatakan bahwa di sekitar sumber uap panas tercium bau seperti batu bata merah yang dibakar. "Kalau siang tidak terlihat. Saat pagi atau petang baru terlihat ada asap di sekitar titik, bahkan pada malam hari terkadang terlihat seperti ada bara apinya," tuturnya. Jika pada awal kemunculan uap panas, luas tanah yang ambles saat itu baru sekitar 5x6 meter, namun kemudian bertambah menjadi 80 meter persegi. Demikian pula dengan kedalaman tanah yang ambles, jika sebelumnya hanya sekitar lima (5) centimeter kini menjadi 20 centimeter lebih. Titik lokasi munculnya uap panas kini dipasangi garis polisi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, sejumlah warga yang masih penasaran tetap mendatangi lokasi. Untuk membuktikan adanya uap panas, warga kemudian membawa gulungan kertas dan didekatkan ke titik uap, dan hasilnya kertas langsung terbakar. Dari informasi yang diperoleh, lokasi uap panas dulunya nerupakan tempat usaha penggergajian kayu tetapi sudah tutup sejak tahun 2003, sementara sisa-sisa penggergajian kemudian ditimbun dengan tanah. Dugaan sementara, uap panas yang muncul merupakan proses terbakarnya sisa-sisa kayu dari usaha penggergajian. Namun, baik Lardi maupun Pujiono berharap agar pihak terkait turun tangan untuk melakukan penelitian. "Kemarin sudah kami laporkan ke operator seluler yang punya tower di sini, juga kepada seorang staf kantor pelayanan perizinan yang kebetulan datang untuk memeriksa izin tower," kata Pujiono. Belum ada konfirmasi dari pihak Dinas Pertambangan dan Energi (DPE) Kabupaten Pacitan mengenai fenomena alam tersebut. (*)
Berita Terkait
Uap Panas Pacitan Merupakan Imbas Gempa Bali
20 Oktober 2011 17:22
Uap Panas di Pacitan Bersumber Dari Patahan Aktif
19 Oktober 2011 18:40
Jalur Pacitan-Ponorogo Ambles Tergerus Banjir
24 April 2015 15:23
Tanah Ambles Ancam Belasan Rumah di Pacitan
19 Februari 2014 21:12
Tes urine pengemudi bus di Terminal Purabaya
21 jam lalu
Tes urine dan penggeledahan truk di Pelabuhan Tanjung Perak
24 Desember 2025 22:44
Anggota DPR RI dorong penguatan fungsi museum Bung Karno Surabaya
24 Desember 2025 19:08
Sterilisasi gereja jelang Natal di Sidoarjo
24 Desember 2025 13:57
