Tanah Ambles Ancam Belasan Rumah di Pacitan
Rabu, 19 Februari 2014 21:12 WIB
Pacitan (Antara Jatim) - Lima rumah dan satu tempat ibadah di Dusun Sono, Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, rusak akibat tanah ambles yang melanda kawasan tempat tinggal penduduk tersebut.
Gerakan tanah yang telah berlangsung sejak dua tahun silam itu, kini juga mengancam belasan rumah lain di pemukiman yang sama.
"Bencana ini sudah terjadi beberapa kali. Sempat berhenti (gerakan tanah) namun sekarang terjadi lagi, dua rumah warga bahkan sampai rusak parah," ujar Patmo, salah seorang warga setempat, Rabu.
Lima rumah yang mengalami kerusakan cukup parah di antaranya adalah milik Jumangin, Keterun, Widodo, Gianto, dan Harun.
Fenomena gerakan tanah terlihat di sekitar permukiman. Retakan selebar sekitar 50 centimeter dengan kedalaman 1,5 meter tampak memanjang dari barat ke timur.
Ambles dan rekahan pada tanah di sekitar pemukiman Dusun Sono itu tak pelak membuat warga was-was. Selain berisiko terus mengalami pergerakan tanah, rekahan pada permukaan tanah bisa menjadi jalan bagi air hujan, sehingga ada potensi tanah kembali bergeser.
Saat ini, warga yang terdampak gerakan tanah memilih mengungsi ditempat kerabatnya yang lebih aman. Keputusan tersebut diambil untuk meminimalisir risiko terburuk, yakni keselamatan jiwa warga sendiri.
Menanggapi kejadian itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana gerakan tanah, karena retakan tanah yang terjadi di wilayah itu berpotensi besar merusak bangunan rumah milik warga setempat.
"Tidak saja merusak dan mengancam lima buah rumah dan satu fasilitas ibadah, tetapi berpotensi menimbulkan kerusakan yang lebih luas," ujar Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Pacitan, Ratna Budiono.
Fenomena gerakan tanah di Dusun Sono Desa Kalikuning itu pertama kali terjadi pada awal tahun 2011 lalu. Saat itu, ratusan warga terpaksa mengungsi. Sebab, tanah tempat mereka bermukim ambles dan retak-retak. Bencana tersebut telah merusak sedikitnya 54 rumah warga.
Sesuai tanggapan dari pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ke Pemkab Pacitan tiga tahun silam secara umum daerah bencana dan sekitarnya berupa perbukitan yang agak terjal hingga terjal. (*)