Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani memberi sinyal nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Prabowo Subianto diumumkan secepatnya setelah para ketua umum partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) rapat.
Dia menyebut kemungkinan nama itu dibuka dalam hitungan jam setelah rapat.
“Mudah-mudahan bukan sehari dua hari, jam lah. Mudah-mudahan,” kata Sekjen Gerindra saat ditemui di dekat kediaman Prabowo, Jakarta, Rabu.
Terkait jadwal rapat, ia menyebut Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto masih menunggu semua ketua umum partai ada di Jakarta.
Pasalnya, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI masih di luar negeri mendampingi Presiden RI Joko Widodo.
Walaupun demikian, Zulkifli Hasan (Zulhas) dijadwalkan tiba di tanah air sehari lebih cepat, yaitu pada Jumat (20/10), sementara rombongan Presiden Jokowi pada Sabtu (21/10).
Ketua DPW PAN Jakarta Eko Hendro Purnomo — juga populer dengan nama Eko Patrio — di lokasi yang sama menyebut agenda pertama Zulhas setibanya di Tanah Air mengikuti rapat bersama para ketua umum Koalisi Indonesia Maju. Eko memberi sinyal rapat itu bakal membahas cawapres, yang pada minggu lalu (13/10) telah mengerucut menjadi empat nama.
Eko memperkirakan rapat para ketum Koalisi Indonesia Maju itu berlangsung pada sore atau malam hari.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto pada minggu lalu (13/10) mengumumkan kandidat yang berpeluang menjadi bakal cawapres mengerucut menjadi empat nama. Namun saat itu, dia masih enggan menyebut empat nama tersebut.
“Tentang cawapres tadi, kami diskusi. Setiap ketua partai menyampaikan pandangan-pandangannya, yang akhirnya kami pada malam ini mengerucut menjadi empat nama. Empat nama yang bisa saya sampaikan, satu calon dari luar Jawa, satu dari Jawa Barat, satu dari Jawa Tengah, satu dari Jawa Timur," kata Prabowo minggu lalu.
Sejauh ini, Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra telah mengantongi surat keterangan dari pengadilan tentang status mereka yang tidak pernah menjadi terpidana dan SKCK. Dokumen-dokumen itu dibuat demi keperluan pendaftaran sebagai cawapres ke KPU.
Jika merujuk pada informasi yang diberikan oleh Prabowo, Yusril kemungkinan menjadi kandidat yang berasal dari luar Pulau Jawa, sementara Erick Thohir merujuk pada kandidat dari Jawa Barat mengingat ibunya Erick berasal dari Majalengka.
Untuk kandidat dari Jawa Timur, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut itu merujuk pada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Salah satunya Ibu Khofifah karena beliau mewakili pemimpin perempuan, Jawa Timur, juga NU, punya kapasitas juga pernah menjadi menteri, gubernur, dan beliau ini elected official. Tetapi apapun itu, kami meyakini Pak Prabowo akan memutuskan yang tepat dan memilih siapa cawapres terbaik yang bisa membawa kemenangan,” kata Herzaky saat ditemui di luar rumah yang menjadi lokasi rapat elite partai Koalisi Indonesia Maju, dekat kediaman Prabowo, Jakarta, Rabu.
Kemudian, kandidat dari Jawa Tengah kemungkinan merujuk ke putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo. Namun, Gibran sejauh ini masih menjadi kader PDI Perjuangan.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat ini menjadi satu-satunya bakal calon presiden yang belum mengumumkan bakal cawapresnya ke publik. Dua bakal capres lainnya, yaitu Anies Baswedan telah menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres, sementara Ganjar Pranowo berpasangan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Mahfud MD.
Prabowo saat ini didukung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda, PRIMA, dan Partai Demokrat. Partai-partai itu tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.