Surabaya (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Moch Mubarok menilai di acara "Mlaku Bareng" di Sidoarjo, Minggu (15/10/2023) yang dihadiri jutaan masyarakat merupakan ikhtiar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) merengkuh suara di Jawa Timur.
"AMIN, khususnya PKB ingin membuktikan dan menunjukkan bahwa Jatim adalah basis suaranya," kata Mubarok melalui keterangan resmi, Selasa.
Menurutnya langkah AMIN dan PKB juga didasari banyaknya pandangan bahwa Jawa Timur merupakan arena pertarungan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Karenanya, suara kewajaran apabila para bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden acap kali datang ke "Bumi Majapahit".
"Provinsi Jatim yang akan dijadikan lumbung suara oleh setiap kandidat pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden," ucapnya.
Dia juga menyebut dari kondisi yang ada selama tahapan jelang hingga proses pemungutan suara berjalan di tanggal 14 Februari 2024, maka peta persaingan memperebutkan kemenangan di Jawa Timur berjalan ketat.
"Karena persaingan di Jatim akan seimbang, sehingga kekuatannya pun relatif bisa menjadi berimbang," katanya.
Senada, Pengamat Politik Univeristas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam mengatakan usaha pemenangan yang ditempuh oleh pasangan AMIN, salah satunya melalui "Mlaku Bareng" sudah tepat menjaring suara namun perlu ditunjang dengan skema berkelanjutan.
"Pasangan Amin untuk terus bisa menyapa warga Jatim itu sudah bagus dan perlu dilanjutkan," ucapnya.
"Jika melihat banyaknya massa yang ikut acara itu, bisa menjadi modal dan energi positif bagi AMIN menyongsong pemilu 2024," lanjutnya.
Kendati demikian langkah AMIN menempuh kemenangan juga tergantung pada langkah dua bakal calon lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang masih belum menentukan calon pendampingnya.
"Jika bicara kemenangan karena dua bakal pasangan calon yang lain juga belum deklarasi pasangan, sehingga bisa dibandingkan secara langsung," ujar Surokim.
Sementara, Pakar Politik dan Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo beranggapan kehadiran banyaknya masyarakat di acara "Mlaku Bareng" di Sidoarjo itu merupakan cermin bahwa Jawa Timur merupakan basis pemenangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Jatim memang gudangnya PKB," ucapnya.
Agenda tersebut merupakan pembuktian bahwa PKB yang diketuai bakal calon presiden Muhaimin Iskandar berupaya menunjukkan kekuatannya di Jawa Timur.
"Sebagaimana diketahui suara PKB dalam pemilu di Jatim selalu mendominasi, kalau tidak nomor satu atau nomor dua dalam urusan perolehan suara pemilu," tutur Sukowi, sapaan akrabnya.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Sejumlah pengamat sebut "Mlaku Bareng" jadi ikhtiar AMIN rengkuh suara di Jatim
Selasa, 17 Oktober 2023 13:06 WIB
AMIN, khususnya PKB ingin membuktikan dan menunjukkan bahwa Jatim adalah basis suaranya