Situbondo (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Situbondo, Jawa Timur, Senin, menggelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) dalam upaya antisipasi dan mempersiapkan pengamanan untuk menyukseskan Pemilu Serentak 2024.
Latihan Sispamkota menjelang pemilu yang digelar di halaman Markas Polres Situbondo, ini fokus pada simulasi pengamanan setiap tahapan pemilu, baik pemilihan legislatif dan pemilihan presiden termasuk pengendalian massa.
"Kegiatan hari ini adalah simulasi sistem pengamanan kota bagi petugas yang terlibat dalam pengamanan pada setiap tahapan pemilu, baik dari kepolisian, TNI dan satuan perlindungan masyarakat atau Linmas," ujar Kepala Polres Situbondo, AKBP Dwi S Rakhmanto, usai latihan Sispamkota di halaman Polres Situbondo, Jawa Timur.
Menurut ia, simulasi sistem pengamanan kota menjelang Pemilu 2024 digelar untuk antisipasi dan kesiapan petugas dengan harapan bisa berjalan lancar, aman dan terjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Harapan kami tentunya pemilu berjalan lancar dan aman, tidak terjadi sesuatu hal seperti dalam simulasi yang kami gelar hari ini," tutur AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto.
Ia menyebutkan, sekitar 4.680 personel gabungan dari Polri, TNI dan satuan perlindungan masyarakat (Linmas) dalam pelaksanaan pengamanan setiap tahapan pemilu.
"Dari kepolisian sekitar 400 personel, TNI 250 personel, dan dari Linmas sebanyak 4.030 personel," ujar dia.
Dari pantauan, dalam simulasi pengamanan pilkada oleh petugas gabungan dari kepolisian, TNI dan Linmas diskenariokan ada demonstasi dari massa pendukung salah satu pasangan calon yang tidak puas dengan setiap tahapan pemilu.
Massa awalnya bergerak mendatangi kantor KPU dan para pengunjuk rasa mulai melempari petugas keamanan dengan berbagai material serta merusak berbagai fasilitas umum lainnya.
Menghadapi massa yang kian beringas, ratusan personel pengamanan langsung bertindak membubarkan massa yang dibantu menggunakan mobil water canon.
Pengunjuk rasa berhasil dipukul mundur oleh petugas dan sehingga petugas berhasil mengendalikan situasi dan mengamankan para pengunjuk rasa yang anarkis dan yang dianggap provokator.
Simulasi sistem pengamanan kota menjelang pemilu ini juga dihadiri Bupati Situbondo Karna Suswandi, Kajari, Komandan Kodim 0823, ketua Bawaslu, dan ketua KPU setempat.