Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Rabu, mengatakan untuk Outstanding Loan (OSL) Gross merupakan komponen penyumbang terbesar untuk Aset yang tumbuh sebesar 17,28 persen secara yoy dari Rp55,9 triliun menjadi Rp65,6 triliun.
Sementara, kata dia, laba bersih tumbuh sebesar 35,52 persen dari Rp2,4 triliun menjadi Rp3,2 triliun.
“Melalui holding BUMN Ultra Mikro, Pegadaian berhasil mendorong bisnis pembiayaan mikro lewat produk gadai maupun investasi serta produk non-gadai," ucapnya.
Selain itu, kata dia, bersama BRI dan PNM, perusahaannya bersatu untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Pengembangan tersebut dengan menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah dan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) BRI untuk mendukung UMKM Indonesia naik kelas," katanya.
Tak hanya itu, lanjutnya, pertumbuhan kinerja Perusahaan turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 10,88 persen dari 21,2 juta nasabah di September 2022 menjadi 23,5 juta nasabah di bulan yang sama pada 2023.
"Penyaluran pinjaman (omzet) pembiayaan tumbuh 14,81 persen dari Rp130,6 triliun naik menjadi Rp150,0 triliun," tuturnya.
Damar menjelaskan, transformasi dan kerja keras Insan Pegadaian tidak luput dari peran berbagai pihak, terutama Menyeri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
"Hal ini menjadi bukti nyata keberpihakan BUMN terhadap UMKM. Terobosan Menteri Erick ini terbukti mampu meningkatkan akselerasi dalam pengembangan UMKM di seluruh Indonesia," ujar Damar.
Dengan menetapkan budaya AKHLAK, menurut dia, untuk mendukung tercapainya visi perusahaan untuk menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia.
"Selain itu, Pegadaian juga sebagai agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat," ucapnya.