Athena (ANTARA) - Yunani pada Selasa (10/10) mengevakuasi 90 warga negaranya yang terdampar di Israel di tengah pertempuran sengit yang sedang berlangsung di seputar wilayah itu.
Kementerian Luar Negeri Yunani mengatakan melalui pernyataan bahwa para warga negara Yunani itu dibawa pulang ke tanah air dengan menggunakan pesawat milik maskapai penerbangan nasional Israel, EL-AL.
"Untuk besok, 11 Oktober, sebuah penerbangan khusus sudah diatur oleh kementerian tersebut, bagi para warga negara Yunani yang tinggal di Israel dan ingin dipulangkan ke tanah air," kata Kemlu Yunani.
Sementara itu, stasiun penyiaran publik Yunani ERT melaporkan bahwa Badan Intelijen Yunani (EYP) dan Kepolisian Yunani telah mengambil langkah-langkah tambahan untuk melindungi kepentingan Israel di negara itu.
Baca juga: Sebanyak 1.000 orang Israel tewas pascaserangan pejuang Hamas
Pelindungan itu dilakukan atas kerja sama dengan lembaga-lembaga kompeten di Eropa negara negara-negara sekutu.
"Prioritas seluruh pasukan keamanan di negara ini adalah untuk meningkatkan jaringan intelijen serta evaluasi yang terus-menerus dan, tentunya, menjaga ketertiban, keamanan bagi semua serta ketenangan di wilayah Yunani," kata ERT.
Puluhan petempur Hamas menyusup ke kota-kota Israel dekat Jalur Gaza pada Sabtu (7/10) di tengah gempuran roket.
Hamas menyatakan serangan itu merupakan reaksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, juga atas peningkatan kekerasan oleh para pemukim Israel.
Israel membalas dengan meluncurkan serentetan serangan udara di Jalur Gaza serta secara total memblokade wilayah itu, yang dihuni oleh hampir 2,3 juta orang.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 830 warga Palestina tewas dan 4.250 lainnya terluka akibat bombardemen Israel di wilayah tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Nentanyahu menyatakan akan menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki Israel untuk menghancurkan kemampuan Israel, juga akan melakukan "pembalasan atas hari yang kelabu ini."
Sumber: Anadolu