Surabaya (ANTARA) - Bank Indonesia bekerja sama dengan Komando Armada (Koarmada) II kembali menggelar kegiatan "Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023", dalam rangka mengimplementasikan kebijakan clean money policy untuk menjaga kualitas uang beredar di seluruh wilayah NKRI khususnya di kawasan daerah Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T) di Jawa Timur.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Doddy Zulver dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Senin, mengatakan, kegiatan yang melakukan pelayaran menggunakan KRI Surabaya tersebut akan melakukan fasilitas penukaran uang lusuh dan rusak, sosialisasi Cinta Bangga Paham rupiah, penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
"Ada juga pelayanan kesehatan gratis serta penyerahan zakat, infak, shodakoh pada masyarakat serta di Pulau Pagerungan Besar, Pulau Pagerungan Kecil, Pulau Raas, Pulau Tanjung Kiaok, Pulau Gili Genteng dengan menggunakan Kapal Perang KRI Surabaya-591 selama lima hari dari 7-12 Oktober 2023," ujarnya.
Doddy menjelaskan, program tersebut bertujuan untuk menjamin ketersediaan uang rupiah yang cukup, pecahan yang sesuai, tepat waktu serta dalam kondisi yang layak edar ke seluruh penjuru negeri, termasuk kepulauan 3T.
"Kegiatan ekspedisi ini merupakan kegiatan yang ke-16 dari total 17 ekspedisi yang akan dilakukan sepanjang tahun 2023," ucapnya.
Menurut dia, pada ekspedisi ke-16 ini, pejuang Rupiah yang akan bertugas adalah perwakilan pejuang Rupiah dari tiga Kantor Perwakilan Bank Indonesia di wilayah kerja Jawa Timur yaitu Malang, Jember dan Kediri.
"Untuk melayani penukaran uang rusak dan lusuh bagi masyarakat di kelima pulau tersebut, Bank Indonesia membawa uang layak edar hingga Rp7,7 M," tuturnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah serta menyalurkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana prasarana penunjang pendidikan dan pengembangan ekonomi kepada masyarakat di lima pulau yang akan dikunjungi tersebut.
Sementara itu, Pangkoarmada II Laksamana Muda Yayan Sofyan mengatakan bahwa TNI AL menyambut baik kerjasama dengan Bank Indonesia mengingat kesamaan tugas menjaga kedaulatan NKRI khususnya di kawasan 3T.
"Dalam memastikan rupiah terdistribusi merata di daerah yang sulit dijangkau, Koarmada memfasilitasi armada beserta kapal terbaik menggunakan KRI Surabaya-591," katanya.
Penggunaan kapal perang ini, lanjutnya, dirasa tepat mengingat beberapa pulau yang akan dituju memiliki keterbatasan dermaga.
"Proses distribusi uang dan bantuan PSBI akan lebih mudah karena KRI 591 memiliki kelengkapan kapal yang lebih kecil untuk menuju dermaga pulau," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, anggota komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Indah Kurnia mengapresiasi langkah nyata Bank Indonesia dalam mengedukasi masyarakat yang berada di daerah 3T agar semakin cinta, bangga dan paham tentang Rupiah.
Selain itu, dirinya juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kegiatan Bank Indonesia agar uang rupiah yang beredar dalam kualitas yang baik di seluruh wilayah NKRI, tidak terkecuali di daerah terdepan, terluar dan terpencil.
"Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat diharapkan menjadi momentum yang baik untuk mempererat sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia dan TNI AL melalui pengedaran uang rupiah yang berkualitas serta menumbuhkan rasa Cinta, Bangga dan Paham kepada Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa Indonesia," ujarnya.