Surabaya (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Surabaya melakukan penanaman bibit unggul di lahan Taman Hutan Raya (Tahura) Pakal 2 Surabaya guna membantu masyarakat dalam mengantisipasi kekurangan pangan.
Pemimpin Cabang Surabaya Irfan Ardianto dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, mengatakan dalam kegiatan yang menanam 3.500 bibit ketela pohon dan 500 bibit pohon sukun itu bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya.
Menurut dia, musim kemarau panjang terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia sejak pertengahan 2023 dan salah satu yang merasakan dampaknya adalah Pulau Jawa.
"Kekeringan dan kekurangan pangan menjadi dampak nyata yang dirasakan oleh masyarakat, oleh karena itu kami menggelar penanaman bibit ketela dan sukun ini," ucapnya.
Selain penanaman, pihaknya juga mengajak masyarakat di sekitar Taman Hutan Raya Pakal dan nasabah program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) khususnya untuk aktif mengelola tanaman/bibit pohon unggulan ini.
“Ketela dan sukun bisa jadi bahan makanan masyarakat atau bisa dijual dan jadi tambahan pemasukan. Kami serahkan pengelolaannya kepada warga desa, agar disesuaikan dengan kebutuhan bersama,” katanya.
Dirinya berharap, hasil dari penanaman pohon ketahanan pangan tersebut dapat dimanfaatkan bersama-sama secara berkelanjutan.
Irfan menjelaskan bantuan penanaman bibit tersebut merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang masuk dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, yang sejalan dengan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Menurut dia, ada tiga pilar pembangunan yang haris dijalankan perusahaan yakni ekonomi, sosial dan lingkungan yang menjadi isu pembangunan global dan menjadi konsen PNM dalam membantu mencapai 17 indikator pada tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Masyarakat Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal ini juga termasuk yang perlu dibantu, salah satu upaya PNM pada pilar sosial SDGs untuk membantu pemerintah memberantas kemiskinan dan menanggulangi kelaparan,” ujarnya.