Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar turnamen sepak bola antar-kelurahan atau antar-kampung dalam rangka menyemarakkan pergelaran Piala Dunia U-17 tahun 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati di Surabaya, Rabu, mengatakan, turnamen tersebut digelar mulai Selasa (3/10) hingga berakhir di tingkat kecamatan.
"Spiritnya dari turnamen ini adalah ketika ada Piala Dunia U-17 yang digelar di Surabaya, maka diharapkan event internasional ini dapat mendorong semangatnya anak-anak muda Surabaya," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, melalui turnamen sepak bola antar-kelurahan ini yang nantinya akan dilanjutkan ke tingkat kecamatan, diharapkan benar-benar meledakkan semangat anak muda Surabaya untuk terus cinta kepada olahraga, khususnya sepak bola.
Ia juga menjelaskan, sebelum tarkam kelurahan ini digelar, pihak panitia sudah menggelar technical meeting (TM) tentang turnamen tersebut.
Baca juga: Kementerian PUPR lakukan perbaikan minor di Stadion GBT Surabaya untuk Piala Dunia U17
Pada kesempatan itu, sudah disampaikan peraturan dan tata tertib bagi para peserta turnamen, termasuk pemain harus ber-KK sesuai kelurahan yang diikuti, mendapatkan rekomendasi dari kelurahan masing-masing, fotocopy akte kelahiran dan juga ijazah SD.
"Jadi, pihak panitia sudah melakukan verifikasi kepada para peserta, karena kami ingin turnamen ini khusus untuk anak-anak saja," katanya.
Selain peraturan itu, Wiwiek juga menjelaskan bahwa jumlah pemain yang harus disiapkan setiap kelurahan itu berjumlah 18 pemain, yang main 11 orang dan yang 7 orang untuk cadangan.
Sedangkan untuk lamanya pertandingan 25x2 menit dengan istirahat 10 menit. Peraturan lainnya, para pemain dan officialnya diwajibkan datang 30 menit sebelum pertandingan.
"Sistem pertandingannya menggunakan sistem gugur, sehingga nanti apabila sampai akhir pertandingan skor imbang, maka langsung dilakukan tendangan penalti. Kami juga minta secara tegas kepada official untuk bertanggung jawab atas timnya dan kami melarang melakukan perbuatan anarkis yang mengakibatkan kericuhan," ucapnya.
Setelah melihat sejak awal di lapangan, ternyata para pemainnya ini diseleksi dulu di tingkat kelurahan, karena pastinya pihak kelurahan itu akan mengambil anak-anak dari tingkat RT dan RW atau bahkan anak-anak yang tergabung ke dalam SSB. Setelah terkumpul perwakilan dari kelurahan, lalu mereka bertanding antar kelurahan.
"Nah, yang menang antar-kelurahan ini akan bertanding antar-kecamatan. Yang menang nanti akan ada hadiahnya tapi sekali lagi ini adalah fun game untuk menyemarakkan Piala Dunia U-17. Tapi yang paling penting lagi adalah kita bisa menemukan bibit-bibit unggul Surabaya dalam dunia sepak bola," ujarnya.