Malang (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) menggandeng Beam Mobility Indonesia meluncurkan sepeda listrik untuk mendukung sekaligus mewujudkan program kampus hijau di perguruan tinggi tersebut.
Direktur Badan Pengelola Usaha (BPU) UB, Prof Nurkholis, mengatakan UB sebagai kampus rintisan di Jawa Timur (Jatim) terus berupaya mewujudkan kawasan yang ramah lingkungan dengan penggunaan sepeda listrik guna meminimalkan kendaraan bermotor di dalam kampus.
"UB sebagai kampus rintisan ingin mewujudkan kawasan ramah lingkungan. Harapannya Kota Malang ke depan menjadi kota yang juga ramah lingkungan," ujar Prof Nurkholis di sela peluncuran sepeda listrik di lingkungan kampus di Malang, Rabu.
Menanggapi harapan UB tersebut, Asisten 3 Wali Kota Malang Alie Mulyanto mengatakan Indonesia menargetkan zero net emisi pada 2060. "Untuk mewujudkannya, salah satunya harus ada transformasi akomodasi publik yakni beralih ke kendaraan listrik," ujarnya.
Hanya saja, lanjutnya, sampai saat ini spesifikasi kendaraan listrik masih rendah sehingga agak berat karena pengendara merasa tidak nyaman dan aman.
Oleh karenanya ke depan Kota Malang juga ada kerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan keberadaan kendaraan listrik yang aman dan nyaman. "Kerja sama yang dirintis UB dengan Bean Mobility Indonesia ini bisa kami tindaklanjuti," kata Alie.
Baca juga: Mahasiswa UB buat lampu penanda gempa bumi
Sementara itu Wakil Rektor II UB, Prof M Ali Syafaat, mengatakan kehadiran sepeda listrik di lingkungan kampus bisa memperpanjang usia bumi. "Ini salah satu upaya UB untuk memperpanjang usia bumi agar kita nanti tidak punya utang kepada anak cucu kita terkait lingkungan ini," ucapnya.
Ia mengakui spesifikasi dan kualitas kendaraan listrik saat ini masih rendah, sehingga banyak yang tidak mau. Kalaupun spesifikasinya bagus, harganya tinggi. "Kondisi ini yang membuat kita masih enggan menggunakan kendaraan listrik," katanya.
Head of Communication Beam Mobility Indonesia Bagus Sukmana mengemukakan untuk tahap awal di UB disediakan 100 sepeda listrik dengan tujuh titik drop zone.
"Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengubah gaya hidup, khususnya terkait transportasi. Paling tidak kami ingin gaya hidup masyarakat lebih sustainable," katanya.
Untuk penggunaan sepeda listrik di kawasan kampus tersebut, kata Bagus, pengguna lebih dulu melakukan scan QR yang sudah ada di setiap unit sepeda. Cara pembayarannya cashless.
Pada bulan pertama, lanjutnya, diberikan diskon 50 persen bagi seluruh pengguna. Jika harga normal penggunaan sepeda tersebut sebesar Rp1.700 untuk unlock menjadi Rp850 dan Rp700 per menit menjadi Rp350 per menit.
"Di Jatim, UB yang pertama. Selain UB, ada beberapa kampus yang juga bekerja sama dengan Beam, diantaranya Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB)," ujarnya.
Universitas Brawijaya luncurkan sepeda listrik wujudkan kampus hijau
Rabu, 4 Oktober 2023 12:18 WIB