Surabaya (ANTARA) - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menyampaikan kejuaraan tenis junior internasional ITF Widjojo Soejono ke-40 harus menjadi wadah bagi para petenis muda Indonesia untuk mengembangkan prestasi.
"Atlet Indonesia bisa maksimal memanfaatkan even ini untuk meningkatkan prestasi mereka," kata Farid seusai menghadiri pembukaan ITF Widjojo Soejono ke-40 di Lapangan Tenis Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Senin.
Karenanya, Pangdam berharap para petenis muda Tanah Air bisa memanfaatkan kejuaraan tersebut guna meningkatkan jam terbang masing-masing, apalagi lawan-lawan yang dihadapi juga berasal dari puluhan negara.
"Digelarnya even ini, maka atlet-atlet lokal bisa bersaing dengan atlet internasional, ini yang penting," kata Farid seusai pembukaan ITF Widjojo Soejono.
ITF Widjojo Soejono yang diikuti sebanyak 525 atlet dari puluhan negara, yakni Australia, Selandia Baru, Inggris, Italia, Swiss, Romania, Jepang, Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Mongolia, Rusia, India, Amerika Serikat, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Indonesia.
Terdapat empat kategori yang dipertandingkan, meliputi kelompok usia 8 tahun, kelompok usia 10 tahun, kelompok usia 12 tahun, kelompok usia 14 tahun, kelompok usia 16 tahun, dan kelompok usia 18 tahun untuk kelas internasional.
Dijadwalkan kejuaraan tersebut berlangsung mulai tanggal 1-8 Oktober 2023.
Di tempat sama, Ketua Umum Pengprov Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) Jawa Timur Husien Latief menyebut pelaksanaan ITF Widjojo Soejono tetap mempertimbangkan kondisi cuaca di Kota Surabaya.
Lebih lanjut, ketika suhu udara lebih dari 40 derajat maka pertandingan dihentikan. Dia berharap kejuaraan tersebut bisa berjalan lancar.
"Suhu 41 derajat sudah berhenti sampai turun. Kami siapkan ambulans tetapi mudah-mudah tidak terjadi apa-apa," ujarnya.
Husein optimistis ITF Widjojo Soejono mampu memunculkan bintang-bintang potensial yang mampu membawa harum nama tenis Indonesia harus di mata dunia.
"Tentunya sebagai orang Jawa Timur mengharapkan ada atlet muncul di sini, tetapi turnamen ini juga diikuti seluruh daerah dan tentunya saya berharap muncul atlet dari luar Jawa Timur juga bisa muncul," katanya.
Sementara, cucu almarhum Jendral TNI (Purn) Widjojo Soejono Roy Pandhu Soejono mengatakan pihak keluarga berkomitmen terus melanjutkan cita-cita almarhum terhadap perkembangan dunia tenis.
"Komitmen kami siap mendukung selalu, ini amanah. ITF sampai digelar ke-40 kali juga berkat dukungan pengurus PELTI," ucapnya.
Selain tenis, Roy menyebut gelaran ITF Widjojo Soejono juga menjadi sarana meningkatkan sektor perekonomian masyarakat.
"Penyelenggaraan ini juga membangkitkan sektor-sektor tertentu untuk mendapatkan penghasilan.
Kami selalu berkomitmen melanjutkan, semangat dan pengembangan atlet sejak dini," tuturnya.
Di sisi lain, Sekretaris Pengprov PELTI Jawa Timur Didik Utomo Pribadi menjelaskan selain menggunakan Lapangan Tenis Kodam V/Brawijaya, pertandingan juga ditempatkan di tiga lapangan lainnya, yakni di Lapangan Tenis Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, Lapangan Tenis Marinir Gunung Sari, dan Lapangan Tenis Adityawarman.
"Kalau cuma satu lokasi pertandingan bisa sampai malam, semoga berjalan dengan baik," ucapnya.
Didik juga berharap ke depannya keberadaan lapangan tenis di Kota Surabaya bisa memperbanyak lapangan outdoor untuk pertandingan internasional.
"Tidak semua lapangan outdoor 8 komunal. Andaikan bisa outdoor semua kami bisa dalam 64 drawing putra dan putri dan bisa banyak negara yang datang," ungkapnya.
Pangdam V/Brawijaya: ITF Widjojo Soejono wadah petenis muda kembangkan prestasi
Senin, 2 Oktober 2023 14:35 WIB
Atlet Indonesia bisa maksimal memanfaatkan even ini untuk meningkatkan prestasi mereka