Surabaya (ANTARA) - Ratusan atlet tenis dari dalam dan luar negeri dijadwalkan saling berkompetisi meningkatkan poin melalui kejuaraan internasional junior "ITF Widjojo Soejono" edisi ke-40 tahun di Surabaya pada 1-8 Oktober 2023.
Sekretaris Umum Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) Jawa Timur Didik Utomo Pribadi mengatakan para peserta internasional saling bertarung di tingkat kelompok usia 18 tahun.
"Kalender ini sudah diakui ITF atau 'International Tennis Federation' dan memang ini ditunggu oleh pemain luar negeri yang tergabung di komunitas ITF Junior, Indonesia punya kalender itu," kata Didik Utomo saat ditemui di Lapangan Tenis Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Selasa.
Para peserta yang berpartisipasi di tingkat kelompok usia 18 tahun datang dari sejumlah negara, yakni Australia, Selandia Baru, Inggris, Italia, Swiss, Romania, Jepang, Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Mongolia, Rusia, India, Amerika, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Indonesia.
Total terdapat 350 petenis dalam negeri dan 150 petenis internasional yang terjun di ajang tersebut.
Menurut dia "ITF Widjojo Seojono" merupakan kejuaraan internasional yang ditunggu oleh para petenis muda di seluruh dunia. Sebab, melalui ajang itu para atlet bisa mendapatkan penambahan poin.
"Semakin tinggi poinnya, maka dia bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Terbukti produk-produk turnamen ini ada yang bisa juara di tingkat internasional, seperti dari China dan Jepang," ucap Didik.
Selain itu, PELTI Jawa Timur juga membuka kejuaraan di kategori jenjang usia lain, yakni kelompok usia delapan tahun, kelompok usia 10 tahun, kelompok usia 12 tahun, kelompok usia 14 tahun, dan kelompok usia 16 tahun.
Para peserta di kategori tersebut sepenuhnya diisi oleh petenis muda dalam negeri.
Didik menyebut dibukanya kategori kelompok usia di bawah 18 tahun guna memacu semangat para petenis muda agar meningkatkan kemampuannya, dengan mengambil pengalaman dari peserta internasional.
"Bukan tidak mungkin di bawahnya bisa ikut juga dan mereka berebut poin bukan hadiah," ujarnya.
Dia optimistis melalui skema turnamen berjenjang ini Indonesia bisa memiliki banyak petenis unggulan yang bisa berbicara banyak di level dunia.
"Tahun ini kelompok usia 18 tahun juga kami kolaborasikan dengan kelompok usia di bawahnya, jadi mereka juga kami perhatikan," tuturnya.
Di sisi lain, Didik berharap kepada Gubernur Jawa Timur dan para pemangku jabatan di wilayah setempat senantiasa terlibat dalam pembinaan iklim dunia tenis.
Salah langkahnya kata dia, yakni dengan memperbanyak keberadaan lapangan tenis bertaraf internasional.
"Saya yakin dengan lapangan yang banyak dan memenuhi standar internasional bisa muncul bibit-bibit potensial, karena mereka termotivasi," ucapnya.
Diketahui, kejuaraan internasional kelompok usia "ITF Widjojo Soejono" dijadwalkan dibuka, pada Selasa, 2 Oktober 2023 di Lapangan Tenis Kodam V/Brawijaya, Surabaya.
Selain digelar di lokasi tersebut, "ITF Widjojo Soejono" dilaksanakan di lapangan tenis milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, Lapangan Tenis Adityawarman, dan Lapangan Tenis Marinir Gunung Sari.