Direktur Turnamen ITF Junior Widjojo Soejono ke-41 Didik Utomo Pribadi di Lapangan Tenis Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Senin, mengatakan bahwa ajang tersebut diikuti oleh 650 peserta dari 30 negara.
"Ini adalah bagian dari pembinaan yang berjenjang, berkesinambungan dan berkelanjutan. Mungkin di tahun berikutnya nanti lebih berkualitas," kata Didik setelah pembukaan Turnamen ITF Junior Widjoyo Soejono ke-41.
Bahkan, turnamen tersebut, kata Didik, juga sebagai ajang mencari bibit-bibit petenis muda untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Nusa Tenggara.
"Di PON kemarin kami itu ada Cristo, Aldila, Jesi, Bea, Rizki, Antoni, sama David dan mereka sudah berumur. Ini harus kami lapis kedua melalui kegiatan-kegiatan seperti ini. Mudah-mudahan bisa mengganti atlet-atlet senior," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Jawa Timur itu.
"Melalui turnamen ini juga, semoga Jawa Timur menjadi barometer tenis Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, anak dari penggagas turnamen ITF Junior Widjojo Soejono, Roy Pandu Widjojo mengatakan akan berusaha terus mewujudkan pesan dari ayahnya untuk menyelenggarakan turnamen tenis internasional junior tersebut.
"Kami bangga selalu bisa melestarikan amanah dari almarhum dalam menyelenggarakan international junior tournamen tennis championship di Indonesia," katanya.
Selain itu, kata Roy, turnamen tersebut juga sebagai fasilitator bagi atlet-atlet nasional terutama Jawa Timur agar dapat berlaga di kelas internasional.
"Mungkin ada atlet-atlet yang tidak punya harapan bermain di luar negeri, bisa di dukung KONI dan Pelti untuk pembinaan lebih lanjut sehingga bisa bertanding di kancah internasional seperti di turnamen ini," ucapnya.
Dirinya berharap, penyelenggaraan turnamen tersebut juga bisa kembali normal saat sebelum COVID-19 melanda Indonesia.
"Tahun kemarin 22 negara, sekarang sudah 30, mudah-mudahan bisa kembali jadi 38 negara peserta," tuturnya.