Daftar Tunggu Calon Haji Bojonegoro Terus Bertambah
Selasa, 11 Oktober 2011 9:36 WIB
Bojonegoro - Jumlah daftar tunggu calon haji Kabupaten Bojonegoro yang terdaftar di Kantor Kementerian Agama setempat, terus bertambah bersamaan dengan keberhasilan panen tembakau.
"Jumlah calon haji yang sudah terdaftar, hingga 10 Oktober 2011 ini mencapai 10.531 orang. Jumlahnya terus bertambah, sejak panen tembakau yang lalu," kata Kasi Penyelengara Haji dan Umroh Kementerian Agama Bojonegoro, Wakhid Priyono, Selasa.
Ia menyebutkan, sebelum panen tembakau, calon haji yang mendaftar untuk memperoleh surat pendaftaran pergi haji (SPPH), hanya berkisar dua calon haji/hari. Namun, bersamaan dengan keberhasilan panen tembakau September lalu, jumlah calon haji yang mendaftar meningkat menjadi sekitar 25 calon haji/hari.
"Mereka yang mendaftar di sini, mendapatkan nomor daftar tunggu yang kemudian kita daftarkan ke sistim 'online' (dalam jaringan)," paparnya.
Berdasarkan jumlah daftar tunggu calon haji di Bojonegoro, diperkirakan calon haji yang mendaftar Oktober ini baru bisa berangkat pada 2020 mendatang. Perhitungan ini, berdasarkan kuota calon haji di daerah setempat berkisar 1.000 calon haji/tahunnya.
"Seperti 2011 ini, jumlah calon haji yang berangkat 1.221 orang," ucapnya, memberikan gambaran.
Ia menjelaskan, berdasarkan data calon haji yang mendaftar dengan jumlah 10.531 orang tersebut, di antaranya sebanyak 3.287 orang pekerjaannya petani/nelayan (31,21 persen).
Sementara itu, 2.639 orang swasta (25.05 persen), 1.907 orang dari pegawai negeri sipil (PNS) (18,10 persen), 1.121 orang ibu rumah tangga (10,64 persen) dan 1.085 orang pedagang (10.32 persen).
Sisanya, 255 orang pensiunan (2,42 persen), 96 orang TNI/Polri (0,91 persen), 94 orang pelajar/mahasiswa (0,89 persen) dan 47 orang BUMN/BUMD (0,44 persen).
"Guru juga banyak yang mendaftar, setelah ada sertifikasi," tuturnya.
Ia menambahkan, dari calon haji yang masuk daftar tunggu tersebut, terbanyak dengan jumlah 4.700 orang tingkat pendidikannya SD. Disusul kemudian 2.016 orang pendidikan SLTA dan lainnya, pendidikan SLTP, S1, S2 dan S3.
"Untuk tingkat pendidikan S3, hanya satu orang," jelasnya.