Bondowoso (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan KONI Jatim memberikan bantuan umroh masing-masing Rp35 juta kepada orang tua almarhum atlet petinju Farhat Mika Rahel Riyanto (15) asal Kabupaten Bondowoso.
Dalam keterangan tertulis diterima ANTARA, Sabtu, Gubernur Khofifah menyerahkan bantuan umroh itu di sela takziah ke rumah duka atlet tinju yang meninggal saat berlaga dalam kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur di Kabupaten Jombang pada Senin (11/9). Mendiang Farhat merupakan atlet cabang olahraga tinju kelas 46 kg.
"Atas nama pribadi dan seluruh masyarakat Jawa Timur kami menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Farhat. Semoga semua amal kebaikan almarhum diterima di sisi Allah, dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," kata Khofifah.
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan santunan jaminan kecelakaan kerja oleh BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp70 juta.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan piagam Penghargaan Porprov VIII dan medali emas kehormatan dari Ketua KONI Jatim.
Khofifah mengatakan, berdasarkan penuturan ibunda mendiang, Farhat mempunyai cita-cita yang sangat mulia apabila memenangkan pertandingan dan bisa lolos di PON. Hadiahnya, kata Khofifah, digunakan untuk memberangkatkan umroh ayah dan ibunya.
"Itulah mengapa di antara bantuan yang kami serahkan ada pula bantuan umroh. Semoga ini menjadi bentuk dikabulkannya harapan almarhum Farhat yang bercita-cita untuk memberangkatkan orang tuanya ke tanah suci. Mudah-mudahan ini bisa segera menjadi penyampai cita-cita ananda agar ayah dan bunda bisa segera melaksanakan ibadah umroh," tutur Ipuk.
"Farhat ini kategori hamba Allah yang dirindukan oleh surga karena pada usia muda hatinya sudah di masjid. Ada banyak kebaikan-kebaikan yang sudah dijadikan teladan dari Farhat, ia tak hanya berprestasi tapi juga memiliki keimanan yang kuat," kata Gubernur menambahkan.
Usai menyerahkan bantuan, Gubernur Khofifah bersama kedua orang tua almarhum juga melakukan ziarah ke makam Farhat di TPU Astaga Kota Kulon, Bondowoso. Mereka berdoa agar Farhat diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT. Serta keluarga almarhum diberikan ketabahan, keikhlasan dan kekuatan.
Sebelumnya, mendiang Farhat terkonfirmasi pingsan saat pertandingan, kemudian segera dibawa ke rumah sakit, namun sekitar pukul 02.10 WIB dini hari, Farhat dinyatakan meninggal dunia.
Setelah mendengar kabar duka tersebut, Gubernur Khofifah langsung berkoordinasi dengan ketua KONI termasuk ketua porprov dan lainnya.
"Jadi ini adalah musibah. Ujian kita semua bahwa di dalam proses berlaga di seluruh pertandingan kita semua tetap harus menjaga SOP dan proteksi bersama," kata Khofifah.