Wakil AS Tinggalkan Ruang Pertemuan Dewan Keamanan PBB
Rabu, 5 Oktober 2011 7:34 WIB
PBB (ANTARA/AFP) - Amerika Serikat, Selasa (4/10), menyampaikan "kemarahan" atas kegagalan Dewan Keamanan PBB, untuk mensahkan resolusi mengenai Suriah, dan duta besarnya meninggalkan ruang pertemuan sebagai protes terhadap pidato oleh utusan Suriah.
Duta Besar AS Susan Rice menuntut "sanksi tertuju dan keras" dari masyarakat internasional terhadap Presiden Suriah Bashar Al-Assad sehubungan dengan "penindasan" mematikannya terhadap para penentangnya.
Rice memimpin aksi meninggalkan ruang pertemuan saat duta besar Suriah melontarkan semburan kata-kata yang mengecam negara Barat dalam pidato di dewan 15-anggota tersebut. Duta Besar Inggris Mark Lyall Grant juga meninggalkan ruang pertemuan sebagai protes.
"Amerika Serikat marah bahwa dewan ini sepenuhnya telah gagal untuk menangani tantangan moral yang mendesak dan ancaman yang meningkat terhadap keamanan serta perdamaian regional," kata Rice setelah Rusia dan China memveto resolusi yang mengancam tindakan mungkin dilancarkan terhadap Suriah.
Rice mengutuk penentang resolusi tersebut di Dewan 15-anggota itu, yang ia katakan "lebih suka menjual senjata kepada rejim Suriah".
"Hari ini, dua anggota telah memveto teks yang sudah sangat diperlunak yang bahkan tak menyebut-nyebut sanksi," kata Rice di Dewan tersebut sebagaimana dikutip AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu pagi.
"Biar saya perjelas: Amerika Serikat percaya sudah tiba waktunya bahwa dewan ini memikul tanggung-jawabnya dan menjatuhkan sanksi terarah yang keras dan embargo senjata atas rejim (Bashar) Al-Assad," katanya.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mensahkan sanksi terhadap pemerintah Suriah. Namun Rusia dan China telah berulangkali mengancam akan memveto setiap penyebutan tindakan PBB.
"Hari ini rakyat Suriah yang pemberani dapat melihat siapa di dewan ini yang mendukung kerinduan mereka bagi kemerdekaan dan hak asasi manusia universal dan yang tidak," kata Rice.
Duta Besar Suriah Bashar Jaafari mengutuk apa yang ia sebut bahasa "agresif yang tak pernah ada sebelumnya" yang digunakan oleh utusan Barat di ruangan tersebut.
Ia mengatakan mereka yang mengupayakan tindakan terhadap Suriah adalah "musuh kami" dan tak memiliki "alasan kemanusiaan".
Rice dan delegasinya meninggalkan ruang pertemuan sebagai protes, sementara Jaafari menuduh negara Barat menghasut kerusuhan di Suriah dan menyerang tindakan Barat di wilayah Palestina.
Duta besar Inggris segera meninggalkan tindakan delegasi Amerika dan cuma meninggalkan seorang wakilnya untuk mendengarkan. (*)