Probolinggo (ANTARA) - Rektor Universitas Nurul Jadid (Unuja) Kh Abdul Hamid Wahid menekankan para mahasiswa di kampus setempat untuk selalu memegang nilai ilmu yang banyak bermanfaat bagi kebaikan orang banyak.
"Dengan demikian, mahasiswa memiliki keterampilan keilmuan dan kepekaan terhadap lingkungan, terutama bisa mengamalkan Trilogi Santri dan Panca Kesadaran Santri yang menjadi Simbol Unuja Berkeadaban,” katanya pada pembukaan Orientasi Pengenalan Kampus dan Pesantren (Ospektren) Unuja di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu.
Kiai Hamid menyampaikan arahan pada pembukaan Ospektren itu melalui video dari Mekkah, karena sedang melaksanakan umrah. Ospektren Unuja tahun akademik 2023-2024 dilaksanakan 9-11 September 2023 dengan tema "Regenerasi Mahasiswa Santri dalam Mengakselerasi generasi Bangsa Berkualitas."
Kegiatan itu dilaksanakan dengan tujuan mempercepat proses adaptasi mahasiswa baru dengan lingkungan baru.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor I (Bid. Akademik & SDM) Drs. Hambali, M.Pd , KH. Najiburrahman (Wakil Rektor II, Bid. Keuangan, Aset dan Sarana Prasarana), Dr. H. Ahmad Fawaid, M.Th.I (Dekan Fakultas Agama Islam), Zainal Arifin, M.Kom (Dekan Fakultas Teknik) dan seluruh pimpinan lembaga di Unuja.
Tercatat sebanyak 977 mahasiswa dan mahasiswi baru dari empat fakultas mengikuti kegiatan itu, dengan rincian 392 orang Fakultas Agama Islam, 265 orang Fakultas Teknik, 85 orang Fakultas Kesehatan dan 212 Fakultas Sosial dan Humaniora. Selain itu, juga ada 23 mahasiswa baru dari program pascasarjana.
Pada kesempatan itu Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan tentangan dan harapan untuk mahasiswa baru untuk selalu meningkatkan karakter akhlakul karimah.
"Dalam setiap menempuh pendidikan untuk mencari ilmu, kita harus lebih mengutamakan peningkatan karakter akhlakul arimah pada diri kita sendiri, sehingga ilmu tersebut dapat berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara," ujarnya.
Sementara Wakil Rektor I Drs. Hambali, M.Pd mengingatkan mahasiswa baru mengenai tantangan global, yang menuntut mahasiswa untuk menggali pemikiran-pemikiran inovatif.
"Kampus ini hadir untuk berpartisipasi dalam rangka mencerdaskan bangsa, sehingga produk yang dihasilkan lewat sumber daya manusia Unuja dapat bermanfaat untuk bangsa dan negara," katanya.
