Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Pakal Surabaya yang juga bertugas sebagai Perwira Pengendali (Pandal) Komisaris Polisi (Kompol) Imam Solikhin, saat ditemui ANTARA di lokasi mengatakan pemeriksaan yang dilakukan merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan pertandingan olah raga.
"Kami melakukan pemeriksaan awal ke penonton yang hendak melihat pertandingan Timnas Indonesia di simpang tiga Jalan Jawar menuju Stadion GBT," ucapnya.
Menurut dia, petugas melakukan pemeriksaan barang bawaan para penonton yang tidak diperbolehkan masuk stadion.
"Barang bawaan yang tidak boleh dibawa masuk antara lain korek api, minuman beralkohol, kembang api dan lain sebagainya yang berpotensi berbahaya," ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya menugaskan sekitar 50 petugas untuk mengawal jalannya pemeriksaan dengan mengecek isi tas hingga yang ada di dalam jok sepeda motor, termasuk tiket pertandingan.
"Untuk saat ini kami akan memeriksa satu persatu karena memang masih lama waktu bermainnya, namun jika sudah ramai dan menumpuk, kami hanya akan mengecek tiket pertandingan yang harus sudah terpasang di pergelangan, kemudian yang berada di dekat stadion akan memeriksa barang bawaan," tuturnya.
Kompol Imam berharap, bagi penonton yang hendak menonton sebaiknya tidak membawa barang yang tak diperbolehkan masuk stadion.
"Kami imbau para penonton telah memasang tiket di pergelangan tangan untuk membantu kami dalam hal pemeriksaan, agar semuanya berjalan lancar tidak terjadi penumpukan," tuturnya.
Pantauan ANTARA, puluhan petugas akan menghentikan kendaraan terutama roda dua yang akan memasuki wilayah Stadion GBT Surabaya.
Satu-persatu para penonton dihentikan dan diperiksa dalam tasnya maupun kendaraannya.
Sejumlah petugas juga terlihat membawa kantong plastik yang berisi korek api hasil sitaan yang dibawa penonton.
Menurut data yang dikoordinir Polda Jatim, petugas gabungan yang terdiri dari pihak kepolisian, TNI dan Satpol PP Kota Surabaya berjumlah sekitar 1.500 personel yang disebar di sejumlah titik di area Stadion GBT.