Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis nasional Putri Kusuma Wardani menuturkan pola permainannya mengalami perkembangan positif saat menghadapi tunggal putri peringkat dua dunia Akane Yamaguchi pada babak 32 besar China Open 2023 di Changzhou, Rabu.
Meski berakhir dengan kekalahan, namun Putri menilai pertandingannya kontra Akane yang berakhir dengan skor 12-21, 18-21 itu mengalami kemajuan bila dibandingkan pada pertemuan perdana di Indonesia Open 2023.
"Belajar dari pertemuan pertama di Indonesia Open kemarin, saat itu saya merasa hanya sampai poin 11 bisa mengimbangi dia. Setelah itu rasanya capek sekali. Tapi hari ini saya lebih siap untuk mengadu (permainan)," ujar Putri melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
Putri hanya bertahan dalam tempo 37 menit pada laga pembuka turnamen berkategori BWF Super 1000 tersebut. Putri mengatakan bahwa pebulu tangkis asal Jepang yang dia hadapi adalah pemain yang sangat kuat dan ulet.
Baca juga: China Open: Delapan wakil Indonesia tampil di hari kedua
Meski sudah berusaha mengontrol arah pukulan, namun Akane terus menerus mengejar dan melakukan pengembalian. Pengembalian tersebut tak jarang begitu menyulitkan Putri sehingga menjadi tekanan balik.
"Akane adalah tipe pemain yang sangat kuat dan ulet, tadi dia coba menjauh-jauhkan bola dari saya tapi saya coba batasi. Saya merasa hari ini, saya sudah lumayan bisa membaca bola-bola dia. Tapi memang di poin-poin akhir gim kedua itu, saya merasa agak capek," ungkap atlet asal Serang, Banten, itu.
Walau langsung bertemu dengan lawan kuat pada babak pertama, namun Putri mengambil sisi positif dari penampilannya hari ini. Menurut dia, batas fisik dan pola permainannya sudah mulai kembali ke bentuk terbaik.
"Sejauh ini saya merasa kondisi fisik semakin meningkat, selain itu pola permainan saya perlahan sudah kembali. Dan yang terpenting dari pikiran dan mental yang semakin siap. Sebenarnya saya suka kepikiran kalau kalah tapi kalau permainannya enak, kalah pun tidak membuat down," pungkas Putri.