Madura Raya (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Pamekasan, Madura, melibatkan peran aktif keluarga dalam menyukseskan program rehabilitasi narapidana pecandu narkoba yang menjalani hukuman di lembaga itu.
"Ini kami lakukan karena proses pemulihan adiksi narkoba bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas lapas, namun diperlukan kerja sama antarseluruh elemen dalam membantu warga binaan pemasyarakatan terlepas dari adiksi narkoba, termasuk peran keluarga," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lapas Narkotika Pamekasan Eddy Junaedi di Pamekasan, Kamis.
Karena itu, kata dia, dukungan dari keluarga sangat penting agar program rehabilitasi yang sedang dijalani narapidana pecandu narkoba tersebut bisa sukses.
"Sebab, keluarga merupakan lingkungan pertama yang ikut merasakan dampak ketika salah satu anggotanya terlibat masalah penggunaan narkotika," katanya.
Sebanyak 150 narapidana kini sedang menjalani program rehabilitasi di Lapas Narkotika Pamekasan.
Program ini bekerja sama dengan Ghana Recovery, yakni lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pendampingan dan konsultasi bagi pecandu narkoba.
"Atas usulan dari Ghana, maka pendampingan oleh keluarga kami lakukan dengan harapan agar rehabilitasi yang mereka jalankan sukses sesuai harapan," ucapnya.
Selanjutnya, Lapas Narkotika Pamekasan membuat komunitas keluarga narapidana peserta rehabilitasi tersebut yang diberi nama 'Family Support Group (FSG)'.
"Kami berharap FSG dapat memberikan dukungan penuh untuk menjadi pendamping pemulihan atau recovery partner yang baik bagi para peserta program," tutur dia.