Pemasangan gelagar proyek jalan layang Aloha di Kabupaten Sidoarjo, tepatnya yang melintas di atas jalan utama Surabaya-Sidoarjo serta rel kereta api dilakukan pada malam hari guna menghindari kepadatan arus lalu lintas.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.4 Jalan Layang Aloha I Made Gede Widhiyasa di Sidoarjo, Jumat, pemasangan dilakukan pada malam hari dengan durasi waktu antara pukul 00.00 WIB sampai dengan 05.00 WIB.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.4 Jalan Layang Aloha I Made Gede Widhiyasa di Sidoarjo, Jumat, pemasangan dilakukan pada malam hari dengan durasi waktu antara pukul 00.00 WIB sampai dengan 05.00 WIB.
"Ada tiga gelagar yang dipasang yang melintas di atas jalan utama Surabaya-Sidoarjo tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan selama pemasangan berlangsung akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas di wilayah tersebut, yakni kendaraan yang berasal dari arah Surabaya dialihkan dulu ke arah Juanda, kemudian putar balik dan lewat jalan pendamping.
"Jalan Surabaya-Sidoarjo tidak akan ditutup selama 24 jam selama pemasangan gelagar. Melainkan cukup 5 jam dan dilakukan saat tengah malam hingga dini hari," ucap dia.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengimbau kepada masyarakat daerahnya yang melintasi jalan layang Aloha selama pemasangan gelagar berlangsung.
"Penutupan sementara dan pengalihan arus berlangsung tiga hari, yaitu pada tanggal 27 hingga 29 Agustus," tuturnya.
Ia mengatakan, penutupan sementara dan pengalihan arus ini hanya berlaku khusus dari arah Surabaya ke Sidoarjo (setelah SPBU Aloha) di belokkan ke Jalan Raya Juanda untuk putar balik, lalu ke jalan pendamping Sidoarjo.
"Sedangkan, dari arah Sidoarjo ke Surabaya tidak ada pengalihan sama sekali," kata dia.
Jalan layang Aloha nantinya akan berubah nama menjadi Jalan Layang Juanda yang merupakan usulan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengingat terdapat monumen Juanda dan lokasinya berdekatan dengan Bandar Udara Internasional Juanda.
Ia mengatakan selama pemasangan berlangsung akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas di wilayah tersebut, yakni kendaraan yang berasal dari arah Surabaya dialihkan dulu ke arah Juanda, kemudian putar balik dan lewat jalan pendamping.
"Jalan Surabaya-Sidoarjo tidak akan ditutup selama 24 jam selama pemasangan gelagar. Melainkan cukup 5 jam dan dilakukan saat tengah malam hingga dini hari," ucap dia.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengimbau kepada masyarakat daerahnya yang melintasi jalan layang Aloha selama pemasangan gelagar berlangsung.
"Penutupan sementara dan pengalihan arus berlangsung tiga hari, yaitu pada tanggal 27 hingga 29 Agustus," tuturnya.
Ia mengatakan, penutupan sementara dan pengalihan arus ini hanya berlaku khusus dari arah Surabaya ke Sidoarjo (setelah SPBU Aloha) di belokkan ke Jalan Raya Juanda untuk putar balik, lalu ke jalan pendamping Sidoarjo.
"Sedangkan, dari arah Sidoarjo ke Surabaya tidak ada pengalihan sama sekali," kata dia.
Jalan layang Aloha nantinya akan berubah nama menjadi Jalan Layang Juanda yang merupakan usulan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengingat terdapat monumen Juanda dan lokasinya berdekatan dengan Bandar Udara Internasional Juanda.