Puluhan Warga Trenggalek Blokir Jalan Desa
Senin, 26 September 2011 17:29 WIB
Trenggalek - Puluhan warga Dusun Bedoyo, Desa Jati, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin, memblokir jalan utama di desanya dengan tumpukan batu serta pohon pisang, karena rusak parah dan tak kunjung diperbaiki.
Mereka rupanya kesal dengan sikap pemerintah daerah setempat lantaran dinilai abai atau tidak proaktif dalam merespon keluhan warga mengenai kondisi jalan desa yang rusak parah tersebut.
"Ini merupakan bentuk akumulasi kekecewaan masyarakat, karena kondisi jalanya rusak berat seperti ini namun tidak ada tindakan apapun dari pemerintah untuk melakukan perbaikan," kata tokoh pemuda Desa Jati, Agus Syafa'.
Akibat aksi blokir jalan tersebut, akses jalan menuju desa sekitar, yakni Desa Mlinjon dan Desa Sukowetan nyaris tertutup total, sebab, akses yang masih tersisa hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua.
Sebelum melakukan aksi nekat penutupan jalan itu, warga desa setempat pernah beberapa kali mengusulkan ke pemerintah Desa Jati agar dilakukan musyawarah untuk memperbaiki kerusakan jalan.
"Kami sudah pernah mencoba mengusulkan dua kali, namun ternyata tidak ada tanggapan. Sebetulnya kami tidak ada tendensi yang lain kecuali perbaikan jalan," katanya.
Syafa' mengaku prihatin dengan kondisi jalan di desanya, sebab kerusakan yang terjadi cukup parah sehingga dikhawatirkan dapat menyebkan kecelakaan lalu-lintas.
Salah satu warga lain menceritakan, kerusakan jalan tersebut diakibatkan oleh aktifitas truk-truk bertonase besar yang hilir-mudik mengangkut batu dari kawasan pertambangan batu putih di desanya.
"Kami inginnya segera diperbaiki, bukan malah diuruk tanah seperti ini," kata warga tadi.
Sementara itu, Camat Karangan Hasnawati mengaku, saat ini pihaknya masih berusaha melakukan komunikasi dengan warga maupun dinas binamarga dan pengairan Kabupaten Trenggalek.
"Karena jalan ini adalah milik pemerintah kabupaten maka kami harus berkomunikasi dengan dinas binamarga dan nanti juga akan kami laporkan ke Pak Bupati. Selain itu kami juga masih berkomunikasi dengan penambang batu putih," tandasnya.
Hasnawati menambahkan, dari hasil negosiasi sementara, pihak penambang batu putih mengaku siap melakukan perbaikan jalan dalam waktu dekat.
"Nampaknya sudah ada niat baik dari penambang untuk memerbaiki, semoga ini nanti bisa segera menemukan solusinya, sehingga akses jalan bisa dibuka kembali," kata Hasna.