Revitalisasi Tiga Pasar Surabaya Menyesuaikan Transportasi Massal
Kamis, 22 September 2011 20:42 WIB
Surabaya - Perusahaan Daerah Pasar Surya Kota Surabaya menyatakan revitalisasi tiga pasar di Kota Pahlawan akan menyesuaikan konsep pembangunan transportasi massal berupa monorel dan trem.
Dirut PD Pasar Surya, Sucipto, di Surabaya, Kamis, mengatakan, tiga pasar yang akan direvitalisasi yakni Pasar Keputran, Pasar Tunjungan dan Pasar Wonokromo.
"Pembangunan transportasi massal nantinya akan bersamaan dengan upaya pembenahan pasar-pasar tersebut, sebab di tiga pasar ini akan dijadikan tempat pemberhentian (halte) monorel atau trem," katanya.
Sucipto menjelaskan sesuai konsep Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya untuk Pasar Keputran akan direvitalisasi, sekaligus dijadikan stasiun intermoda untuk monorel.
"Kami sudah diajak koordinasi dengan Bappeko, tapi masih dalam konsep awal," ujarnya.
Menurut dia, Pasar Keputran akan menjadi stasiun baru setelah Stasiun Gubeng. Setelah berhenti di Keputran, monorel akan berlanjut ke Terminal Joyoboyo.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya bersama Bappeko juga membahas tentang anggaran untuk revitalisasi pasar.
"Intinya PD Pasar akan menyesuaikan saja. Masalah biaya atau desain belum jelas, termasuk kapan revitalisasinya dilakukan," kata Sucipto.
Sucipto hanya mengatakan rencana revitalisasi ini sudah dimasukkan dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), namun pihaknya belum memikirkan bagaimana ketika pembangunan dilaksanakan.
Misalnya tentang nasib pedagang ketika revitalisasi dilaksanakan atau apakah jenis jualan di Keputran hanya dikhususkan sayur-sayuran atau diubah menjadi pasar modern.
"Pastinya akan ada pembicaraan lagi. Nanti juga akan ada studi dan sosialisasi ke pedagang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bappeko Surabaya Hendro Gunawan mengatakan revitalisasi pasar memang menjadi bagian dari rencana pembangunan monorel dan trem.
Tentang pembiayaan masih akan dibicarakan lagi, apakah akan dibiayai APBD atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga masih akan dirumuskan.
"Revitalisasi ini adalah bagian terpisah dari rencana membangun monorel dan trem, namun memang berkaitan karena di Keputran memang akan dijadikan salah satu tempat pemberhentian," jelas Hendro.
Ia menerangkan akhir tahun ini "feasibility study" (studi kelayakan) tentang revitalisasi akan dikerjakan. Studi kelayakan ini nanti juga berlaku untuk dua pasar lainnya yakni Pasar Tunjungan dan Pasar Wonokromo.