Trenggalek - Pemkab Trenggalek, Jawa Timur, menggelontorkan anggaran sebesar Rp80 juta untuk mengatasi kekeringan yang melanda ribuan kepala keluarga di daerah tersebut. "Di pemerintah kabupaten ada pos bantuan air bersih untuk daerah bencana, jumlahnya Rp80 juta. Anggaran itu ada di bagian kesra (kesejahteraan rakyat)," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yoso Mihardi, Selasa. Dana tersebut akan dipakai untuk membeli air bersih milik di PDAM yang kemudian didistribusikan kesejumlah desa yang saat ini mengalami krisis air. "Dari Rp80 juta itu sudah terserap Rp6 juta untuk bencana banjir beberapa bulan yang lalu, sedangkan untuk kekeringan ini belum kami bayar, tapi untuk pengiriman air sudah berjalan," jelas Yoso. Apabila dari anggaran yang disediakan tersebut masih tidak mencukupi, Yoso mengaku pihaknya masih memiliki anggaran tidak terduga pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk sebesar Rp2,55 miliar. "Tapi untuk saat ini yang kami gunakan dulu anggaran dari bagian kesra. Saya harap masyarakat tidak perlu khawatir, insya allah dananya masih mencukupi," tegasnya. Sementara itu, sampai saat ini jumlah desa yang mengalami krisis air di Kabupaten Trenggalek bertambah menjadi 15 desa yang tersebar di Kecamatan Dongko, Panggul, dan Kecamatan Suruh. Untuk Kecamatan Panggul, desa-desa yang dilanda kekeringan atau kesulitan air bersih meliputi Desa Terbis, Besuki, Ngrancak, Bodak, Tangkil, Bodak, Depok, dan Kertosono. "Sedangkan untuk Kecamatan Dongko terjadi di Desa Cakul, Petung, Pandean, Ngerdani, dan Siki sementara di Kecamatan Suruh, antara lain terjadi di Desa Suruh dan Mlinjon," kata plt Direktur PDAM Trenggalek, Suprapto. Suprapto menambahkan, PDAM Trenggalek telah menggelontorkan lebih dari 190 tangki air bersih ke 15 desa yang mengalami kesulitan air bersih itu. "Kalau pengiriman air untuk Kecamatan Pangul dan Dongko itu sudah sejak Agustus yang lalu, tapi untuk yang di Kecamatan Suruh baru beberapa hari ini, karena tidak ada laporan yang masuk, tahu-tahu sudah terekspos dimedia dan ternyata mereka sudah lama mengalami kekeringan," katanya. Untuk mempermudah sekaligus mempercepat pendistribusian bantuan air bersih, Suprapto meminta agar masyarakat langsung menghubungi sopir mobil tangki PDAM. "Jadi masyarakat tidak perlu laporan ke PDAM atau ke saya (direktur PDAM), tapi cukup sms atau telepon ke sopir, cukup bilang 'pak daerah sini airnya habis', nanti pasti langsung kami kirim," tandasnya meyakinkan. *
Pemkab Trenggalek Gelontor Rp80 Juta untuk Kekeringan
Selasa, 20 September 2011 11:09 WIB