Trenggalek (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kini memiliki fasilitas rumah untuk sentra layanan terpadu tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus.
"Rumah terapi tumbuh kembang ini bakal menjadi sentra layanan terpadu untuk anak-anak berkebutuhan khusus, dan bisa menjangkau sekaligus mendampingi semua lapisan masyarakat yang membutuhkan," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Kamis.
Oleh karenanya, untuk mengoptimalkan fasilitas tersebut ia menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk proaktif menyosialisasikan kepada masyarakat. Khususnya kepada keluarga yang memiliki anak disabilitas agar bisa mengakses sentra layanan difabel yang disediakan.
"Saya minta difasilitasi. Kalau pak camatnya pas longgar pakai mobil dinas, dijemput, diantar, itu nilai plus. Kalau sibuk minimal dibantu teleponkan, mungkin ke teman-teman di Posko Gertak punya ambulans suruh jemput," katanya.
Pasalnya tak seluruh desa di Bumi Menak Sopal dekat dengan rumah terapi tumbuh kembang yang ada di area perkotaan tersebut. Untuk itu, Mas Ipin meminta jajarannya juga aktif menyosialisikan hingga tingkat pelosok desa.
"Jadi itu bentuk layanan komplit, pelayanan yang tuntas. Jangan sampai ini nanti tidak ada pemanfaatannya hanya karena alasan itu," ujarnya,
Senada, Ketua TP-PKK Trenggalek Novita Hardini menambahkan, rumah terapi tumbuh kembang itu merupakan cita-cita lama pemerintah setempat.
Lewat rumah terapi tumbuh kembang itu, lanjut dia, masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan itu tak perlu jauh-jauh ke luar kota. Untuk itu, pihaknya mengupayakan seoptimal mungkin menyediakan layanan terpadu agar sama persis.
"Sudah lama kami ingin bangun di Trenggalek, agar layanan untuk tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus tidak usah jauh-jauh ke Surakarta. Bagaimana layanan yang ada di Surakarta yang demikian terpadunya juga bisa dilakukan di Trenggalek," ujar Novita.
Untuk mendukung jalannya layanan terpadu itu, Novita berharap adanya sinergitas gotong royong dari semua lapisan, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah kecamatan, pemerintah desa hingga para relawan untuk mendukung, baik segi jalannya hingga anggarannya. Misalnya dengan membantu mengantarkan atau minimal membantu menyambungkan layanan itu.
"Untuk masyarakat yang datang ke sini mungkin butuh penginapan, nanti akan kami siapkan pilihan untuk dijadikan rumah singgah bagi masyarakat yang mungkin jauh untuk bisa singgah melatih anaknya seminggu dua kali," katanya.