Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan Polres Bogor tengah mendalami kasus penembakan Bripda IDF oleh rekannya, proses yang dilakukan dengan menganalisa barang bukti serta CCTV yang ada di lokasi penembakan.
“Saat ini penyidik Polres Bogor juga Paminal Polda Jabar sedang mendalami, mengembangkan dan menganalisa termasuk menganalisa mengumpulkan bukti-bukti termasuk analisa CCTV di lokasi tempat kejadian perkara (TKP),” kata Ramadhan di Jakarta, Kamis.
Peristiwa penembakan Bripda IDF terjadi Minggu (23/7) pukul 01.40 WIB di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pelaku penembakan Bripda IMS dan Bripka IG, rekannya sesama anggota Densus 88 Antiteror Polri.
Ramadhan tidak bisa menjelaskan lokasi penembakan terjadi di dalam ruangan atau di luar ruangan. Namun CCTV yang diperoleh ada di lokasi kejadian.
“Yang jelas analisa CCTV apakah di ruangan, apakah di luar ruangan menuju lokasi atau TKP,” katanya.
Jenderal bintang satu itu menyebut kronologis kejadian akan disampaikan secara lengkap dalam konferensi pers di Polres Bogor siang ini.
Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (IDF) tewas setelah terkena tembakan dari senjata api yang dibawa rekannya.
Terpisah, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan pihaknya sudah melakukan otopsi terhadap jenazah Bripda IDF
Ia menyebut, Bripda IDF mengalami luka tembak di bagian leher dekat belakang kuping bagian kanan tembus ke kiri. Jenazah telah dipulangkan ke rumah duka di Pontianak, Kalimantan Barat pada Selasa (25/7) setelah dijemput oleh pihak keluarga dan sudah dimakamkan.
“Proses autopsi sudah bener, terkena hanya luka tembak satu, di bagian belakang telinga kanan sampe belakang telinga kiri,” kata Hariyanto.