Pacitan - Jajaran Kepolisian Pacitan terus mengitensifkan operasi "cipta kondisi" ke sejumlah tempat yang diidentifikasi sebagai konsentrasi massa, seperti pasar, warung, terminal, tempat-tempat hiburan, hingga sejumlah sarana objek wisata. "Operasi cipkon (cipta kondisi) ini sudah dimulai sejak dua hari terakhir," kata Kassubag Humas Polres Pacitan, AKP Wahyu Satrio Wibowo, Jumat. Sebelumnya, pada Rabu (14/9) malam sebelumnya, jajaran Polres Pacitan juga menggelar razia mencegah masuknya penyusup dan provokator yang berpotensi memicu konflik di Maluku, tepatnya pada jalan raya Pacitan-Ponorogo di Desa Widoro, Kecamatan Pacitan. Saat itu, puluhan anggota polisi dari berbagai unsur menghentikan laju kendaraan roda empat yang menuju arah luar kota. Tak hanya mobil penumpang, sejumlah truk dan mobil boks juga diperiksa. Bahkan polisi juga menggeledah satu per satu barang-barang milik penumpang travel. Dalam operasi tersebut, polisi tidak menemukan penumpang maupun benda-benda mencurigakan. Wahyu mengungkapkan, operasi cipta kondisi terus berlangsung hingga kondisi keamanan dianggap kondusif. Untuk menunjang kegiatan tersebut, Polres Pacitan menerjunkan beberapa regu, dimana setiap regunya berjumlah sekitar 40 orang. "Mereka dari semua unsur, mulai sabhara, lalu-lintas, reskrim, intelkam, serta binmas," urainya. Tak hanya di Kabupaten Pacitan. Operasi serupa juga digelar jajaran Polres Ponorogo di terminal bus Seloaji. Hasilnya, dalam razia itu sejumlah penumpang bus antarkota diperiksa. Tidak itu saja, barang-barang bawaan penumpang tak luput dari penggeledahan polisi. Bahkan, bagasi bus juga ikut menjadi sasaran pemeriksaan untuk mengantisipasi adanya benda-benda yang dikhawatirkan hendak diselundupkan ke daerah konflik (Ambon), seperti bahan peledak, senjata tajam, maupun senjata api. "Kami berusaha mencegah masyarakat di Ponorogo untuk berangkat ke sana (Ambon). Karena kondisi Ambon sudah aman dan kondusif," ujar Kapolres Ponorogo AKBP Yudha Gustawan. Gerakan serupa juga dilakukan di sejumlah daerah, seperti Trenggalek dan Tulungagung. Jajaran Kepolisian Tulungagung, misalnya, dalam beberapa hari terakhir terus mengitensifkan razia di perbatasan kabupaten untuk mengantisipasi gerakan jihad ke Ambon, paska kerusuhan di wilayah tersebut beberapa waktu lalu. "Sesuai perintah pimpinan, kami melakukan pencegahan kemungkinan adanya pergerakan orang-orang yang hendak pergi ke Ambon dengan tujuan berjihad di sana," kata Wakapolres Tulungagung, Kompol Wiyogo Pamungkas. Razia dilakukan di setiap perbatasan Kabupaten Tulungagung, yaitu Kecamatan Gondang yang berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek, Kecamatan Ngantru yang berbatasan dengan Kabupaten Kediri dan Kecamatan Rejotangan yang berbatasan dengan Kabupaten Blitar. Sehari sebelumnya, razia juga dilakukan di terminal angkutan penumpang umum yang digunakan untuk bepergian ke berbagai kota. Razia seluruhnya melibatkan 150 orang personel kepolisian dari berbagai satuan.
Berita Terkait
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
Konjen RRT-ANTARA Jatim masifkan penyebaran informasi positif dua negara
16 Desember 2025 19:45
DPR nilai pemberitaan ANTARA masih menjadi tolok ukur
16 Desember 2025 19:02
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
Wagub Jatim: ANTARA berkontribusi cerdaskan masyarakat
16 Desember 2025 15:35
Kepala Biro ANTARA Jatim perkuat soliditas tingkatkan kinerja songsong 2026
15 Desember 2025 20:23
88 Tahun ANTARA dan saksi sejarah heroisme di Jatim
12 Desember 2025 19:22
