Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya tengah melakukan pengerjaan proyek saluran air di puluhan titik sebagai kesiapan menghadapi musim hujan, khususnya di daerah rawan genangan maupun banjir.
Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya Windo Gusman Prasetyo mengatakan puluhan lokasi yang disasar proyek saluran air itu, beberapa diantaranya dikerjakan di wilayah bagian barat kota setempat.
"Di daerah Dukuh Kupang Barat, di mana secara elevasi daerahnya memang seperti bukit dan langsung turun, tidak rata, dan menimbulkan genangan, di wilayah barat ada beberapa titik konsentrasi penyelesaian genangan. Kurang lebih sekitar 60 pengerjaan," ujar Windo di Surabaya, Kamis.
Selain di wilayah barat Kota Surabaya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga setempat juga melakukan pengerjaan saluran air di beberapa lokasi lain, seperti kawasan Tambak Wedi, Bulak Banteng, Pucang, dan Kertajaya.
"Ada juga di Manukan, Kendung, lalu di tengah kota," ucapnya.
Soal teknis, Windo mengatakan pengerjaan dilakukan dengan masif lantaran proses penyelesaian persoalan genangan dan dan banjir tak bisa dipusatkan di satu titik saja karena harus memetakan titik-titik rawan dari setiap wilayah atau dari hulu ke hilir.
Artinya, kata dia pengerjaan saluran juga melihat dari sistem drainase, kajian penanganan, hingga rencana desain pembangunan dan rumah pompa.
"Sudah kami laksanakan, pembangunannya itu di bidang drainase sudah melaksanakan lelang sekitar Rp310 miliar untuk pembangunan rumah pompa dan saluran drainase. Ini untuk yang sudah dilelang, yang sudah kontrak untuk kontraktornya," ujarnya.
Pemerintah Kota Surabaya menargetkan pengerjaan saluran di 60 titik bisa rampung pada November 2023, sekaligus melihat perkembangan datangnya musim hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Dapat info dari BMKG untuk awal puncak musim kemarau Agustus, prediksi musim hujan Desember," kata dia.
Namun, pihaknya mempersiapkan skema antisipasi munculnya genangan dan banjir di titik lokasi penggarapan saluran apabila musim hujan datang lebih awal.
"Ada tim untuk penanganan genangan gerak cepat bagaimana kalau hujan disiapkan, kami siapkan sehingga aliran akan tetap jalan, tidak tertutup," ucap Windo.
Dia berharap pengerjaan bisa berjalan lancar dan tak muncul kejadian di luar perencanaan.
"Kami sudah antisipasi di awal karena tahun lalu banyak hal, mulai masalah utilitas hingga beberapa kontraktor ada yang tidak sesuai dengan jadwal. Intinya kami sudah belajar dari persoalan di tahun kemarin," tutur dia.