Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut Festival Peneleh 2023 yang merupakan rangkaian dari gelaran Java Coffee Culture 2023 menjadi ajang promosi Kampung Wisata Sejarah Peneleh di Kota Pahlawan, Jatim.
"Alhamdulillah setelah saya menjadi Wali Kota, gelaran ini bisa berjalan. Peneleh, Pandean, Plampitan, hingga Lawang Seketeng memiliki sejarah yang besar. Karenanya kami kembangkan wisata heritage ini," kata Wali Kota Eri dalam keterangannya di Surabaya, Minggu.
Diketahui, Festival Peneleh 2023 adalah bagian dari event Java Coffee Culture (JCC) yang digelar oleh Pemkot Surabaya bersama Bank Indonesia (BI) Jatim di Jalan Tunjungan, Surabaya pada 7-9 Juli 2023.
Pada gelaran Festival Peneleh 2023 ini, terdapat berbagai rangkaian acara menarik seperti pasar rakyat, layar tancap, dan Peneleh Heritage Track. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan nilai sejarah, serta menjadi ajang promosi Kampung Wisata Sejarah Peneleh sebagai destinasi wisata baru di Kota Surabaya.
Wali Kota Eri mengaku, Festival Peneleh telah direncanakan sejak tahun 2018 bersama Komunitas Begandring Soerabaia. Bahkan, saat itu, Wali Kota Eri masih menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
Meski begitu, penetapan Peneleh menjadi Kampung Wisata Sejarah, tentunya bukan tanpa alasan. Sebab, Wali Kota Eri menuturkan bahwa banyak kalangan menyebut Peneleh sebagai situs kebangsaan salah satunya, terdapat rumah HOS Tjokroaminoto yang menjadi tempat tinggal Bung Karno saat remaja.
"Karena itulah puncak ilmu kebangsaan dan politik itu ada di Surabaya dari pemikiran HOS Tjokroaminoto. Kami sebagai penerus bangsa ini, anak-anak muda harus memiliki semangat dan spirit seperti Bung Karno dan HOS Tjokroaminoto," ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, Pemkot Surabaya bersama Bank Indonesia dan Komunitas Begandring Soerabaia turut menggeliatkan perekonomian di kawasan Peneleh dengan menghadirkan UMKM.
"Inilah yang membangkitkan ekonomi dan UMKM di Surabaya. Tetapi yang terpenting adalah ini bisa menjadi tonggak sejarah, maka anak SD-SMP di Kota Surabaya kita wajibkan ke Kampung Wisata Sejarah Peneleh. Sehingga mengerti kalau Bung Karno lahir di sini dan gurunya HOS Tjokroaminoto," katanya.
Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri ini tengah mempersiapkan pengembangan kampung-kampung lainnya di Surabaya untuk menjadi kawasan Kampung Wisata Sejarah seperti Kampung Arab dan Kampung Pecinan Surabaya.
"Kami akan menata terus dengan komunitas yang ada di Kota Surabaya. Juga ada kampung lainnya, seperti kampung Arab yang Insya Allah tahun ini juga akan selesai untuk di kawasan Kiai Haji Mas Mansyur, juga Kampung Pecinan," katanya.