Sidoarjo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mulai melakukan betonisasi ruas jalan Tarik-Miliriprowo dengan panjang 5,6 kilometer supaya bisa meningkatkan perekonomian di wilayah setempat.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo, Rabu mengatakan jalan tersebut menghubungkan empat desa yakni Desa Tarik, Desa Singogalih, Desa Kedungbocok dan Desa Mliriprowo Kecamatan Tarik.
"Saat ini aksesnya mulai dilakukan penutupan total," ujar dia.
Ia mengatakan, kendaraan yang datang dari arah ruas jalan jembatan Mliriprowo menuju Kedungbocok dialihkan ke jalan alternatif melewati Dusun Pilang, Desa Mliriprowo.
Penutupan, kata dia, dilakukan sampai dengan rampungnya pekerjaan dan ditargetkan proyek tersebut selesai pada akhir Desember 2023.
“Kepada warga dan pengguna jalan untuk menghindari jalan Mliriprowo-Tarik atau sebaliknya karena jalan tersebut sudah dilakukan penutupan total. Kendaraan bisa memilih jalan alternatif," ujar Gus Muhdhlor, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan Jalan Tarik-Mliriprowo dibangun dengan lebar 5 meter karena menjadi jalur alternatif kendaraan roda empat atau lebih yang datang dari arah Mojokerto menuju Sidoarjo atau sebaliknya.
Bupati Ahmad Muhdlor berharap dengan betonisasi jalan tersebut bisa memperlancar mobilitas warga Sidoarjo barat khususnya warga Kecamatan Tarik.
Selama ini Gus Muhdlor mengaku mendapat banyak keluhan terkait kerusakan jalan Tarik-Mliriprowo terutama memasuki musim hujan laporan jalan rusak mendominasi pengaduan dari masyarakat.
"Setelah dibeton ini semoga mobilitas warga semakin lancar. Harapannya tidak ada lagi keluhan jalan rusak ruas Tarik-Mlirip meski musim hujan. Jadi mohon masyarakat bersabar selama dilakukan penutupan," tuturnya.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemkab Sidoarjo Dwi Eko Saptono mengatakan pihaknya setiap hari memantau progres pembangunan jalan tersebut.
"Titik pengecoran awal di ruas Mliriprowo selanjutnya bergerak ke arah Desa Kedungbocok," ucap dia.