Surabaya (ANTARA) - PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) meraih penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI karena dinilai berhasil melakukan Pencegahan dan Penanggulangan (P2) HIV/AIDS.
Dirut PT SIER Didik Prasetiyono, dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Jumat, mengatakan sumber daya manusia (SDM) merupakan aset terpenting sebuah perusahaan, sehingga manajemen harus memiliki tanggung jawab dalam memastikan para pekerjanya terhindar dari berbagai potensi bahaya, mulai dari kecelakaan kerja hingga berbagai penyakit, termasuk HIV/AIDS.
"Penyebaran HIV tentu berdampak pada SDM di dunia usaha, menurunkan produktivitasnya yang bermuara pada ancaman terhadap kontinuitas bisnis. Sehingga di SIER kami telah menetapkan rencana strategi, kebijakan dan program terkait pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Ini bukan soal kepentingan dunia usaha saja, tapi kami menjaga para pekerja sebagai bagian terpenting di perusahaan," ujarnya.
Didong, sapaan akrabnya, menjelaskan HIV/AIDS masih menjadi tantangan terbesar dalam penanganan kesehatan di Tanah Air. Bahkan, data statistik menyebutkan, sekitar 70 persen Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) berada pada usia produktif.
"Maka dengan program terukur dalam pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di tempat kerja merupakan langkah strategis dari SIER guna membantu pemerintah dalam meminimalisasi prevalensi HIV/AIDS," tuturnya.
Tak hanya itu, keberhasilan program HIV/AIDS di perusahaan pengelola kawasan industri dinilainya sangat penting karena dapat melindungi karyawan dari penyebaran penyakit, meningkatkan kesejahteraan, dan mempromosikan kesadaran.
"Dengan pendekatan yang holistik, perusahaan dapat menyediakan akses ke pengujian, konseling, dan perawatan yang diperlukan bagi karyawan," kata alumnus Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) tersebut.
Program pencegahan tersebut, lanjutnya, juga dapat mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap individu yang hidup dengan HIV/AIDS, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung.
Selain itu, keberhasilan program tersebut, menurut Didik, membawa manfaat jangka panjang, termasuk produktivitas yang lebih tinggi, kepatuhan terhadap peraturan, reputasi yang baik, dan kontribusi positif terhadap masyarakat.
"Dalam keseluruhan, keberhasilan program HIV/AIDS di perusahaan memiliki dampak yang luas dan penting bagi semua pihak yang terlibat. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan SIER yang telah menyukseskan program-program pencegahan HIV/AIDS dan program K3 lainnya, hingga meraih penghargaan dari Kemenaker RI," tutur Didong.
Sementara itu, penghargaan diterima oleh Kepala Divisi Pengawasan Operasional dan HSE PT SIER M. Afifuddin.