Surabaya (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menuntaskan pemberangkatan jamaah calon haji ke Tanah Suci tahun 2023.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram menjelaskan sejak keberangkatan yang digelar pada 24 Mei lalu, totalnya telah diberangkatkan sebanyak 88 kelompok terbang (kloter).
"Seluruhnya berjumlah 38.359 orang.Terdiri dari 37.924 jamaah dan 435 petugas haji. Termasuk 1.411 orang di antaranya adalah jamaah kuota tambahan asal Provinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur," katanya kepada wartawan usai memberangkatkan jamaah kloter 88 di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Jumat sore.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jawa Timur itu menyampaikan sebanyak 23 jamaah yang mestinya masuk kuota bersama 88 kloter tersebut gagal berangkat ke Tanah Suci kebanyakan karena sakit, serta empat di antaranya diketahui hamil saat pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
"Sebagian besar yang sakit telah dipulangkan untuk dirawat di daerah asalnya masing-masing. Tersisa tiga orang yang masih dirawat di Rumah Sakit Haji Surabaya," ujarnya.
Husnul memastikan, jamaah yang tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci tersebut otomatis akan masuk kuota berangkat tahun depan.
"Kecuali yang hamil ya. Misalnya tahun ini hamil, tahun depan hamil lagi, ya kita tunda lagi keberangkatannya," katanya, berseloroh.
Sementara tercatat jamaah asal Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia sesampainya di Tanah Suci sampai hari ini sebanyak 30 orang, terdiri dari 20 laki-laki dan 10 perempuan, rentang usia mulai dari 41 hingga 75 tahun ke atas.
Kakanwil Kemenag Husnul Maram merinci sebanyak sembilan jamaah tersebut meninggal dunia di Madinah, 20 orang di Mekkah dan seorang di Jeddah, Arab Saudi.
"Rata-rata meninggal dunia akibat sakit jantung, stroke dan sesak nafas. Semuanya telah dimakamkan di Tanah Suci. Kita doakan Insya Allah husnul khatimah," ucapnya.