Harga Tembakau Bojonegoro Tembus Rp33.000/Kg

Bojonegoro - Harga tembakau Virginia Voor Oosgt (VO) rajangan dan krosok di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), tertinggi mencapai kisaran Rp33.000/kg, di tingkat petani. "Harga tembakau rajangan di tingkat petani di lapangan tersebut, masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga di tingkat pabrikan," kata seorang pedagang tembakau asal Desa Drajat, Kecamatan Baureno, Abduh, Selasa. Ia menyebutkan, harga pembelian tembakau rajangan di PT Djarum Kudus mulai Rp26.000 hingga mencapai Rp30.000/kg. Sedangkan PT Gudang Garam, masih lebih rendah, berkisar Rp2.000/kg, sebab menyesuaikan kebutuhan dengan kualitas tembakau yang dibeli. "Di pabrikan ada juga harga tembakau rajangan kualitas paling bagus yang harganya bisa mencapai Rp33 ribu/kg, hanya saja jarang-jarang," katanya menambahkan. Menurut dia, adanya perbedaan harga tembakau rajangan di tingkat pabrikan dengan petani, karena para pedagang yang ada di lapangan, melakukan spekulasi dalam pembelian tembakau. "Harga tembakau yang melampaui harga pabrikan, sifatnya spekulasi para pedagang," katanya menegaskan. Ia mengatakan, dalam musim panen tembakau Virginia VO dan Jawa di Bojonegoro, pedagang yang melakukan pembelian tidak hanya lokal. Namun, juga pedagang dari berbagai daerah, seperti Madura, Probolinggo, juga pedagang asal daerah Jateng. "Mereka tidak hanya membeli tembakau Virginia VO, juga tembakau jenis Jawa," ujarnya. Sementara itu, seorang pedagang asal Desa Kalicilik, Kecamatan Sukosewu, Khoiri menambahkan, harga tembakau krosok, di tingkat pabrikan, lebih tinggi berkisar Rp2.000/kg, dibandingkan dengan harga tembakau rajangan. "Selama ini memang selalu begitu harga tembakau krosok lebih tinggi," ujarnya. Ditemui secara terpisah, Kepala Bina Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Khoirul Insan menyatakan, luas tanaman tembakau Virginia VO yang panen seluas 11.447 hektare. Panen, lanjutnya, bervariasi, ada yang baru mencapai ketikan kedua, juga sudah ada yang mencapai petikan keempat yang merupakan tembakau kualitas terbaik. Sementara itu, untuk tanaman jenis Jawa yang luasnya mencapai 1700 hektare, panen juga berlangsung secara merata. "Masih ada sekitar 59 hektare tanaman tembakau Virginia VO yang belum panen, sebab masa tanamnya Juli," katanya menjelaskan.