Sidoarjo (ANTARA) -
Kepala Bidang Produksi Peternakan dan Kesehatan, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo Tony Hartono di Sidoarjo, Jumat mengatakan, mengacu pada peraturan nasional, sebagai salah satu upaya pencegahan virus LSD melalui lalu lintas hewan kurban.
"Pedagang atau takmir yang hendak memasukkan hewan kurban ke Sidoarjo, mereka harus melakukan permohonan ke dinas terkait," ucap Tony.
Selanjutnya, lanjut Tony, dari dinas akan mengeluarkan rekomendasi pemasukan, kemudian dasar dari rekomendasi tersebut nantinya mengacu pada surat keterangan kesehatan hewan yang dikeluarkan dari daerah asal atau sertifikat veterinary.
"Sedangkan jika hewan kurban masuk ke Sidoarjo syaratnya harus sudah divaksin dan hewan dinyatakan sehat selama 14 hari terakhir," tuturnya.
Hingga saat ini, sebanyak 250 ekor hewan ternak di Sidoarjo terindikasi virus LSD dan 35 ekor hewan ternak terindikasi virus PMK. Semuanya merupakan milik peternak.
"Alhamdulillah kondisinya berangsur membaik beberapa hari terakhir," katanya.
Pihaknya optimistis, angka penularan tersebut akan terus menurun jika pengetatan lalu lintas hewan kurban tersebut dilakukan terus menerus.
"Kami sudah melakukan pengendalian dan pencegahan. Ternak dari luar daerah yang masuk Sidoarjo wajib dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal, dan minimal sudah divaksin PMK," katanya.
Dikatakan Tony, pihaknya juga mengedukasi para peternak dan membagikan desinfektan untuk disemprotkan ke kandang secara rutin.
"Penularan LSD sendiri selain melalui kontak langsung juga melalui vektor lalat. Maka dari itu kita bagikan desinfektan untuk membunuh lalat," tuturnya.