Kab Kediri (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Kediri, Jawa Timur, menyalurkan sebanyak 2.837 ton beras cadangan beras pemerintah 2023 sebagai bantuan pangan untuk masyarakat yang membutuhkan.
"Kami ditugaskan Bapanas (Badan Pangan Nasional) untuk menyalurkan bantuan pangan beras. Total kami salurkan adalah 2.837 ton untuk tiga daerah (Kabupaten/Kota Kediri dan Kabupaten Nganjuk)," kata Pimpinan Cabang Perum Bulog Kantor Cabang Kediri Imam Mahdi di Kediri, Jumat.
Imam Mahdi ditemui saat distribusi bantuan di Desa Ngampel, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri mengatakan bantuan itu diberikan untuk masyarakat penerima bantuan pangan (PBP) sesuai dengan data yang diberikan. Mereka adalah warga kurang mampu dengan harapan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan mereka serta menurunkan inflasi. Bantuan yang diberikan berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) 2023.
"Harapannya bisa diterima manfaatnya oleh masyarakat, membantu pemerintah menurunkan inflasi, dan menjaga daya beli masyarakat supaya bisa terjangkau bahan pokoknya," kata dia.
Dalam distribusi itu, setiap kepala keluarga menerima sebanyak 10 kilogram. Bulog menggandeng serta PT Pos untuk penyalurannya sehingga lebih tepat sasaran.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Arbai mengatakan di Kabupaten Kediri, jumlah penerima bantuan pangan adalah 123.817 kepala keluarga (KK).
Sesuai dengan aturan, penerima adalah masyarakat kurang mampu. Setiap KK mendapatkan beras 10 kilogram per tahap. Program ini ada tiga tahap, sehingga warga mendapatkan 30 kilogram.
Pihaknya mengatakan, bantuan ini diharapkan bisa bermanfaat untuk warga, serta bisa menstabilkan harga. Beberapa waktu lalu, harga beras cenderung naik, masih di atas harga eceran tertinggi Rp10.800 per kilogram.
"Diharapkan dengan pemerintah merealisasikan pencairan beras cadangan pemerintah di Bulog ini bisa menstabilkan harga, karena yang penting stabilisasi harga dan pasokan," kata dia.
Selain beras, bantuan juga diberikan berupa telur ayam dan daging ayam. Dengan turun tiga tahap. Setiap warga penerima kategorinya adalah ibu hamil ataupun mempunyai balita rawan stunting dengan besaran 1 kilogram daging ayam tiap tahap dan 10 butir telur ayam tiap tahap, sehingga warga menerima 3 kilogram daging ayam dan 30 butir telur ayam.
"Sasarannya adalah untuk bantuan beras, penerima manfaat adalah masyarakat kurang mampu, untuk bantuan daging ayam dan telur sasarannya adalah rumah tangga rawan stunting," kata dia.
Sulastri, salah seorang penerima mengaku berterima kasih dengan bantuan yang diberikan. Ia senang, karena bisa membantu untuk kebutuhan makan sehari-hari.
"Alhamdulillah senang, ini bisa membantu untuk makan sehari-hari. Dapatnya 10 kilogram yang ini. Kalau harga beras di pasar masih tinggi," kata Sulastri.