Bali (ANTARA) - Anak perusahaan PT Pelindo (persero) yaitu PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berkomitmen akan membagikan dividen pada 2023 minimal sebesar 60 hingga 70 persen dari laba bersih tahun buku 2022, sama seperti tahun buku 2021.
“Tentunya kami berkomitmen seperti tahun-tahun sebelumnya (dividen), untuk memberikan nilai tambah untuk pemegang saham kami,” ujar Direktur Keuangan dan SDM Sumarno dalam Media Gathering IPCC di Bali, Jumat.
Secara historis, ia mengungkapkan setiap tahun IPCC hampir selalu membagikan dividen sebesar 60 hingga 70 persen dari laba bersih.
“Secara historis dividen IPCC konsisten bagi dividen 60 hingga 70 persen dari laba bersih,” ujar Sumarno.
Pihaknya menyebut pada tahun buku 2022. perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp161,72 miliar, atau meroket 169,3 persen year on year (yoy) dibandingkan laba tahun berjalan periode 2021 yang sebesar Rp60,05 miliar.
Baca juga: Terminal Petikemas perluas wilayah operasional perusahaan
Karena itu, menurut dia, peluang perseroan cukup besar untuk membagikan dividen tunai lebih dari 60 hingga 70 persen dari laba bersih pada 2023 ini.
“Kalau tahun 2021 lalu Rp60 miliaran (laba bersih). Kami 2022 laba bersih Rp160 miliar. Jadi lumayan bagus nih ya,” ujar Sumarno.
Pada akhir 2022 lalu, perseroan sudah menyetujui membagikan dividen interim sebesar Rp22,71 miliar atau setara 50 persen dari laba tahun berjalan perseroan pada semester I-2022, yang setara dengan Rp12,49 per lembar saham.
Pada 2023, IPCC menjaga pertumbuhan kinerja pada kisaran 10 hingga 20 persen (yoy), seiring mulai kembalinya permintaan kendaraan penumpang (CBU) maupun kendaraan berat (alat berat, truck/bus).
Hingga kuartal I-2023, perseroan sudah membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp42,33 miliar, atau meningkat 20,05 persen (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Perseroan membukukan pendapatan operasi sebesar Rp191,15 miliar atau meningkat 27,40 persen (yoy) pada kuartal I-2023, yang ditopang oleh pelayanan jasa terminal yang meningkat 24,99 (yoy) menjadi Rp 175,89 miliar.
Selain itu, pendapatan dari segmen pelayanan jasa barang IPCC juga meningkat 34,47 persen (yoy) menjadi Rp 10,71 miliar