Surabaya (ANTARA) - Sejumlah pengusaha dari Australia menjajaki kerja sama perdagangan khususnya kertas, dolomit, dan sapi serta pendidikan atau peningkatan sumber daya manusia (SDM) dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis, mengatakan, Jatim memiliki potensi yang sangat besar yang bisa disinergikan dengan pengusaha Australia.
"Kadin akan berusaha memfasilitasi apa yang mereka inginkan dalam rangka meningkatkan kinerja ekonomi Jatim," kata Adik.
Para pengusaha Australia Oceanic Group yang terdiri dari Oceanic Group Senior Advisor Jonathan O'Dea didampingi oleh Senior Manager Oceanic Multitrading PYY. LTD. Anthony Merriott dan Managing Director Ocean Cattle Stations Nisin Sunito melakukan kunjungan ke kantor Kadin Jawa Timur pada Rabu (24/5).
Rombongan tersebut diterima langsung oleh Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto bersama Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Internasional Kadin Jatim Tomy Kayhatu dan Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan dan Peningkatan SDM Nurul Indah Susanti.
Baca juga: Kadin Jatim minta aturan IHT tidak dijatuhkan
Hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Polowijo Gosari Didik Pribadi Arifin, Commercial Sales Manager Europe & Oceania Stationery Business Unit PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.Bagus Arifin dan sejumlah pengusaha lainnya.
Menurut Adik, pihaknya langsung melakukan pertemuan dengan industri kertas dan industri dolomit. Harapannya di samping ada ekspor ke sana, mereka juga akan melakukan investasi di Jatim.
"Ada lagi kerja sama di bidang pendidikan, sudah kami pertemukan dengan Kadin Institute. Ada kesepakatan program pemagangan di bidang agro yang meliputi pertanian dan peternakan. Nantinya akan ada pengiriman pelajar magang dari Indonesia ke Australia," kata Adik.
Sementara itu, Jonathan O'Dea mengatakan, Oceanic Cattie Stations Pty. Ltd. Australia adalah perusahaan yang bergerak di sektor sapi hidup, dengan area peternakan seluas 331.800 hektare (4,78 kali luas Singapura) yang terletak di Darwin.
"Dalam setiap tahun, ada sekitar 300.000 sapi hidup dari Darwin diekspor ke negara-negara di Kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia," ujarnya.
Selain bergerak di bidang sapi hidup, Oceanic Cattle Stations Pty. Ltd. juga beroperasi di sektor importasi kertas (100.000 ton per tahun), ekspor limbah kertas (yang diproses secara ramah lingkungan untuk dijadikan kertas koran oleh PT Aspex Indonesia), serta produk kimia untuk plywood, newsprint dan industri pertanian.
"Kunjungan kerja Oceanic Cattie Stations Pty. Ltd. ke Surabaya ini bermaksud untuk mengembangkan bisnis pada kegiatan impor kertas, ekspor dolomit, pasokan peralatan modal dan investasi (capital eguipment supply and investment) dan di sektor pendidikan," kata Jonathan O'Dea.