Permintaan Batik Khas Magetan Meningkat Jelang Lebaran
Minggu, 21 Agustus 2011 12:04 WIB
Magetan - Permintaan batik khas Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Batik Sidomukti, mengalami peningkatan cukup signifikan menjelang Lebaran tahun 2011.
"Tren naiknya malah sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Banyak sekali yang beli langsung di galeri ataupun pesan terlebih dahulu," kata Tikno, Koordinator Batik Sidomukti, di sentra kerajinan batik Sidomukti, Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, Magetan, Minggu.
Ia mengatakan, kenaikan permintaan meningkat hingga 100 persen jika dibandingkan pada bulan-bulan biasa.
Menurut dia, kenaikan permintaan terjadi pada semua jenis batik Sidomukti. Baik itu jenis batik tulis, cap, ataupun cetak. Seperti permintaan batik tulis pada bulan normal rata-rata mencapai 150 potong, namun menghadapi lebaran meningkat hingga lebih dari 300 potong.
Kemudian, permintaan batik cap naik dari 200 potong pada bulan normal, menjadi lebih dari 400 potong. Demikian juga dengan batik cetak yang juga mengalami kenaikan signifikan, hingga bisa memproduksi 1.000 potong per harinya.
"Peningkatan permintaan ini dipengaruhi oleh perilaku konsumen yang menjadikan batik sebagai cindera mata saat perayaan hari Lebaran," kata Tikno.
Pihaknya menilai, secara umum peminat batik khas Magetan, Batik Sidomukti, terus meningkat dari tahun ke tahun seiring semakin populernya batik di Indonesia.
Di kalangan menengah ke atas, batik tulis menjadi pilihan favorit, sementara bagi kalangan bawah, batik cap maupun batik cetak menjadi pilihan praktis karena harganya yang cukup terjangkau.
Adapun untuk jenis batik tulis, harganya dipatok berkisar antara Rp300 ribu hingga jutaan rupiah. Hal ini tergantung dari bahan kain batik dan tingkat kerumitan corak batik.
Sedangkan untuk batik cap dan cetak, harga yang ditentukan mencapai puluhan ribu hingga ratusan ribu Rupiah. Selain diproduksi dalam bentuk lembaran kain, batik cap dan cetak Sidomukti juga diproduksi dalam bentuk syal atau ikat kepala sehingga harganya lebih murah.
"Saya kemari untuk mengambil pesanan batik Magetan. Batik-batik ini saya beli sebagai cindera mata untuk saudara-saudara saya yang akan mudik pada Lebaran nanti," ujar salah satu pembeli batik di galeri kerajinan Batik Sidomukti, Bintari.
Ia mengaku, selain suka, Batik Sidomukti yang dipesannya tersebut akan dikenalkan kepada saudara-saudaranya agar mereka tahu bahwa di Magetan juga ada batik.
Di sentra kerajinan Batik Sidomukti di Desa Sidomukti, Plaosan, terdapat sedikitnya enam unit usaha batik. Setelah sempat vakum, kini mulai menunjukkan kegiatan dan telah memiliki sekitar 100 pembatik yang merupakan ibu-ibu penduduk desa setempat. Batik Sidomukti memiliki ciri khas motif "Pring Sedapur" atau serumpun bambu.