Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku punya rencana memberikan keleluasaan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bekerja dari luar lingkungan wilayah perkantoran pemerintah kota (pemkot) setempat.
"Sekarang kerja dari mana pun, saya membayangkan seperti Pak Sekda tidak harus di kantor. Bisa cek mal ramai apa tidak," kata Cak Eri, sapaan akrabnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Menurutnya sistem kerja di era digitalisasi ini tak hanya memandang soal kehadiran di kantor, melainkan harus memiliki pemikiran merealisasikan output dan outcome yang sudah ditetapkan.
Oleh karenanya, bekerja disebutnya tak harus dilakukan dari balik meja saja, melainkan langsung turun untuk mengetahui persoalan yang muncul.
"Bisa ngopi di masyarakat diskusi sehingga itu ada pendekatan pemkot dengan masyarakatnya," ucapnya.
Menurutnya sistem kerja yang fleksibel itu dimaksudkan membuat para ASN bisa lebih memahami kondisi di lapangan.
"Masio kon nang kantor, gak nang kantor yo gak opo-opo. Kelilingo gak opo-opo (meskipun kalian ke kantor, tidak ke kantor tidak apa-apa). Ketimbang di kantor tetapi output tidak tercapai, itu zaman dahulu," ujarnya.
Cak Eri tak ingin para ASN merasa tegang hingga tertekan dengan beban pekerjaan yang dijalankannya. Namun, mereka diharapkan bisa menikmati hidup sebagai pegawai negara, sekaligus tetap bersikap profesional.
"Saya pernah menjadi PNS, ngantor bedino (setiap hari kerja di kantor) di dalam ruangan. Kalau ada pimpinan, yang kerja langsung nyusrek (panik). Iki gak musime (sudah bukan zamannya)," kata dia.
Sementara, dia tak mengkhawatirkan soal pengawasan kinerja anak buahnya dengan sistem kerja baru itu. Sebab, semua komponen kedinasan saat ini mayoritas sudah mengandalkan aplikasi berbasis daring.
"Tidak melupakan pekerjaannya tetapi di aplikasi bisa dilihat. Saya yakin dengan kekuatan Surabaya dan ASN-nya, nanti bisa menyejahterakan Kota Surabaya," ujar Cak Eri.